https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Tergiur Minyak Goreng Murah, Hilang Ratusan Juta Rupiah

Tergiur Minyak Goreng Murah, Hilang Ratusan Juta Rupiah

Ilustrasi minyak goreng murah produksi Bulog. Foto: instagram.com/perum.bulog


Jakarta, Elaeis.co - Mahalnya harga minyak goreng ternyata menginspirasi WR untuk melakukan penipuan. Perempuan berusia 44 tahun itu sukses mengelabui sejumlah korban dengan modus menjual minyak goreng murah.

Kedok yang dijalankan WR terbilang sukses, dia meraup ratusan juta rupiah dari korbannya.

Lima warga Kecamatan Tambaksari, Surabaya, yang jadi korban penipuan, sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian dengan nomor laporan LP/007/B/I/2022/Jatim/RestabesSby/Polsek Tambaksari.

Salah seorang pelapor, Siti Patimah (41), menjelaskan, ia ditawari minyak dengan harga murah berkedok diskon akhir tahun. Di tengah mahalnya minyak goreng, Siti tentu tertarik dan membayar Rp 23,4 juta untuk 120 karton. Namun, yang dia dapatkan baru 55 karton.

“Dia jual per karton Rp 195 ribu, tetapi minimal harus pesan 50 karton,” katanya, dikutip IDN Times, kemarin.

“Sejauh ini baru lima orang yang membuat laporan,” tambahnya.

Korban lainnya, Soediya (48), menjelaskan bahwa transaksi dengan pelaku berlangsung sekitar satu bulan lalu. Semua berjalan lancar sehingga warga banyak yang percaya. Pembeli minyak goreng WR pun makin banyak, bahkan ada yang berani pesan hingga ratusan juta rupiah. Saat pesanan membludak, WR tiba-tiba menghilang.

“Saya rugi Rp18 juta. Paling besar itu ada Rp 105 juta di kampung sini. Kalau ditotal, kira-kira Rp 250 jutaan yang ditipu,” bebernya.

Setelah laporan dibuat, tak lama kemudian WR ditangkap polisi. Saat ditanya mengenai keberadaan uang warga, WR berdalih uangnya hilang sehingga dia tak bisa lagi membeli minyak goreng untuk para pelanggannya.

“Waktu ditanya, katanya uangnya kebuang. Kan enggak masuk akal. Saya yakin ada atasannya lagi. Perkiraan saya masih disimpan,” katanya.

Hingga saat ini WR masih mendekam di tahanan Polsek Tambaksari. Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak baik mengenai motif, modus, hingga total keuntungan yang dia himpun.

“Masih didalami, nanti kalau sudah selesai akan kami sampaikan,” tutup Didik. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :