Berita / Sumatera /
Tentara Bakal Garap Lahan Tidur di Perusahaan Pelat Merah ini
PTPN VII dan Kodam II/Sriwijaya meneken kesepakatan atau MoU untuk memperkuat swasembada gula dan minyak goreng. Foto: Humas PTPN VII
Palembang, elaeis.co - PTPN VII dan Kodam II/Sriwijaya meneken kesepakatan atau MoU untuk memperkuat swasembada gula dan minyak goreng. MoU ditandatangani Pangdam II/Sriwijaya Mayjend TNI Hilman Hadi dan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy.
Ryanto mengatakan, kerja sama dengan TNI bagi PTPN VII sangat strategis dalam konteks tatanan struktur ekonomi negara.
"Presiden memberi penugasan khusus kepada Holding Perkebunan Nusantara untuk melaksanakan program swasembada pangan rakyat, terutama gula dan minyak goreng. PTPN VII sebagai anak perusahaan adalah pelaksana operasional di lapangan. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan penuh dari banyak pihak. Dan yang paling penting, dukungan TNI dalam mengawal ikhtiar kami ini," jelasnya melalui keterangan resmi PTPN VII.
Dia menambahkan, tugas negara ini sangat urgen mengingat Indonesia harus memiliki kedaulatan penuh, terutama dalam penyediaan pangan rakyat. Indonesia membutuhkan sekitar enam juta ton gula putih setiap tahun, separuh diantaranya untuk kepentingan konsumsi. Sementara seluruh pabrik gula dalam negeri, baik BUMN maupun swasta, hanya mampu memproduksi sekira 1,8 juta ton.
"Presiden berkomitmen untuk menutup kebutuhan gula nasional, terutama gula konsumsi dengan produksi sendiri. Kebijakan itu membutuhkan lahan tebu seluas 700 ribu hektare. Dalam hal ini, PTPN Grup mendapat tugas untuk menyelesaikan ini," kata dia.
Hal yang mirip terjadi pada kebutuhan minyak goreng. Mantan bankir di BNI ini mengingatkan kembali krisis minyak goreng beberapa bulan lalu yang membuat rakyat kelimpungan. Sementara pemerintah belum mempunyai solusi konkret karena PTPN sebagai BUMN produsen minyak sawit mentah (CPO) hanya punya satu pabrik minyak goreng dengan produksi yang masih sangat kecil.
"Beberapa bulan lalu kita kesulitan minyak goreng. Sementara PTPN sebagai entitas milik pemerintah hanya memproduksi sedikit sehingga market share-nya sangat kecil. Ini juga menjadi catatan pemerintah yang kemudian Presiden memberi kandat khusus kepada PTPN Grup untuk itu," kata mantan Dirut PTPN XIV itu.
Pangdam Hilman menyatakan siap mendukung penuh PTPN VII dan TNI wajib berada di garda terdepan untuk kepentingan rakyat.
"Kerja sama ini dalam rangka menjamin ketersediaan kebutuhan pokok rakyat, akan menjadi tugas yang sangat fundamental," sebutnya.
"Kita tahu PTPN VII punya lahan luas dan sebagian masih belum dimanfaatkan. Kami akan kerahkan seluruh potensi yang ada di TNI, baik personel maupu sumber daya yang lain untuk mendukung program ini. Kita akan bangun bersama bangsa ini dengan struktur yang kuat dan mengedepankan kepentingan bangsa," imbuhnya.
Hilman berharap tugas negara yang diamanatkan kepada PTPN Grup dan PTPN VII sebagai pelaksana operasional di lapangan bisa berjalan dengan baik dan lebih cepat. Tujuannya, agar kemandirian pangan atau kebutuhan pokok rakyat terpenuhi sehingga stabilitas nasional terjaga.
Hilman membuka kemungkinan kerja sama dengan PTPN VII untuk penanaman tanaman pangan semusim. Meskipun berbasis militer dengan tugas utama pertahanan dan pasukan tempur, jenderal bintang dua ini mengaku punya pasukan yang mahir dalam berbagai bidang.
"Saya sendiri kuliah di bidang pertanian, tetapi jadi tentara. Pasukan saya juga bisa kita mobilisasi untuk mengelola lahan-lahan tidur agar bisa menghasilkan hasil pangan. Tujuannya sangat jelas, agar ketahanan dan kedaulatan pangan rakyat tidak goyah," kata dia.







Komentar Via Facebook :