https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tentang Gadis Berkerudung Pencari Jamur Sawit

Tentang Gadis Berkerudung Pencari Jamur Sawit

Siska mengutip jamur di tumpukkan tankos di kebun sawit.


Bengkulu, elaeis.co - Kebanyakan anak seusianya sibuk dengan gadget setiap hari. Aktif di media sosial Instagram, Facebook dan Tiktok menjadi pemandangan yang lumrah di era digital ini.

Namun tidak dengan Siska. Saban hari gadis berkerudung ini harus rela tangannya sesekali digigit semut lataran mengutip jamur di tumpukkan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS/tankos).

Mengutip jamur ini sudah menjadi kegiatan rutin gadis berumur 24 tahun itu. Bahkan, acap kali jamur-jamur yang tumbuh di tumpukkan tankos sawit itu dijadikannya duit. 

Boleh dibilang, mengutip jamur sudah menjadi mata pencarian si gadis berkerudung ini.

Elaeis.co, Senin (29/8) sempat berbincang-bincang dengan gadis berkerudung ini. Tidak ada rasa canggung di wajahnya ketika ditanyai tentang kegiatannya itu.

Bahkan ia langsung mengaku sudah lama menjadi pengumpul jamur di perkebunan kelapa sawit. 

Awalnya jamur-jamur ini hanya dimasak untuk dikonsumsi. Sebab menurutnya jamur itu tidak beracun, aman dikonsumsi juga memiliki rasa yang cukup lezat tak obahnya seperti rasa jamur enoki yang dijual di supermarket.

"Kegiatan ini sudah lama saya geluti. Awalnya hanya untuk dikonsumsi. Sebab aman tak beracun," kata warga Desa Silaut, Kabupaten Mukomuko ini.

Namun lantaran terlampau banyak, Siska pun akhirnya menjual jamur tersebut. Sebab dalam sehari, ia bisa mengumpulkan 3 sampai 4 kilogram jamur.

"Sehari bisa dapat sampai 4 kilogram. Karena tak habis dimasak, saya jual," ujarnya.

Agar lebih menarik, Siska pun membungkus jamur ini dan menjualnya secara online dengan harga Rp5 ribu per bungkus. Dimana setiap satu bungkus berisi sekitar 10 hingga 12 butir jamur.

"Peminatnya cukup tinggi. Sekarang ini juga sudah banyak warga desa kami yang mengutip jamur tankos," tuturnya.

Lantaran sudah merasakan manisnya duit jamur, Siska pun berencana mengembangkan budidaya jamur ini di rumahnya. Sehingga tidak perlu lagi mencari ke perkebunan kelapa sawit.

"Sedang budidayakan juga, tapi masih tahap uji coba. Semoga saja bisa tumbuh seperti jamur tiram," harapnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :