https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Teliti Biomassa Tropis, Mahasiswi Unilak Raih Beasiswa Riset ke University of Tokyo

Teliti Biomassa Tropis, Mahasiswi Unilak Raih Beasiswa Riset ke University of Tokyo

Kampus Unilak Pekanbaru. foto: ist.


Pekanbaru, elaeis.co - Mahasiswi Prodi Kimia Fakultas Kehutanan dan Sains Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Riau, sukses meraih beasiswa riset di University of Tokyo, Jepang, berkat penelitian biomassa tropis.

Prestasi membanggakan ini ditorehkan oleh Gisha Pasha Mongan. Program beasiswa riset bergengsi ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai Oktober 2025 hingga Januari 2026.

Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh dosen pembimbing sekaligus Ketua Pusat Riset Pertanian Tropis Berkelanjutan Unilak, Dr. Indra Purnama, pada Rabu (23/7). 

Ia menjelaskan bahwa Gisha akan melakukan penelitian terkait pemanfaatan limbah biomassa tropis sebagai energi terbarukan melalui sistem dye-sensitized solar cell (DSSC).

“Alhamdulillah, mahasiswi kita berhasil meraih beasiswa internasional. Ini tentu membanggakan, tidak hanya bagi Prodi Kimia yang masih baru berdiri, tetapi juga bagi Unilak dan masyarakat Riau,” ujar Indra.

Penelitian yang diangkat Gisha masuk dalam riset unggulan nasional dan sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia, yakni mendorong energi bersih dan terbarukan dari sumber daya hayati lokal.

Penelitian ini juga merupakan bagian dari rencana strategis Unilak dalam memperkuat kerja sama internasional, khususnya melalui kolaborasi dengan laboratorium milik Prof. M. Aziz di The University of Tokyo.

Topik yang diangkat Gisha bukan sembarang penelitian. Limbah biomassa yang melimpah di wilayah tropis seperti tandan kosong kelapa sawit berpotensi besar diolah menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan. 

Melalui teknologi DSSC, energi matahari dapat diserap menggunakan bahan pewarna alami dari biomassa untuk menghasilkan listrik. Konsep ini diyakini lebih murah, ramah lingkungan, dan cocok diterapkan di daerah tropis yang kaya cahaya matahari.

Sementara itu, Gisha mengaku sangat bersyukur atas kesempatan ini. Ia mengungkapkan bahwa dukungan para dosen, khususnya Dr. Indra dan tim fakultas, menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Dengan pencapaian ini, Gisha tak hanya membuka peluang bagi dirinya sendiri, tapi juga menegaskan bahwa Unilak mampu bersaing di kancah internasional, terutama dalam bidang riset sains terapan yang fokus pada potensi hayati khas Indonesia.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :