Berita / Sumatera /
Teknologi Peraut Lidi Sawit Unsam Tingkatkan Produktivitas Perempuan Desa di Aceh Tamiang
Peraut otomatis lidi sawit hasil inovasi dosen dan mahasiswa Unsam diserahkan kepada masyarakat. Dok.Istimewa
Aceh, elaeis.co - Perempuan Desa Sukaramai Dua kini bisa produksi olahan lidi sawit hingga 3 kali lebih banyak berkat teknologi peraut otomatis hasil inovasi dosen dan mahasiswa Unsam.
Desa Sukaramai Dua di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, baru saja menyaksikan gebrakan inovasi teknologi yang bikin kehidupan perempuan desa lebih produktif.
Tim dosen Universitas Samudra (Unsam) menggelar program pengabdian masyarakat Sabtu (2/8), dengan fokus mengoptimalkan limbah sawit menjadi peluang usaha bernilai tinggi.
Dipimpin Tri Mustika, M.Pd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsam, kegiatan ini melibatkan 20 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Nusa Indah.
Target utama, meningkatkan kapasitas produksi olahan lidi sawit yang selama ini menjadi salah satu sumber penghasilan perempuan desa.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah peraut lidi sawit otomatis karya Dr. Fazri, S.T., M.T. Alat ini mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 3 kilogram menjadi 10 kilogram per hari.
Bukan cuma lebih cepat, alat ini juga mempermudah kerja dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
“Teknologi ini bukan sekadar alat, tetapi jawaban atas tantangan yang selama ini dihadapi para ibu pengrajin,” ujar Dr. Fazri, dikutip dari Unsam, Senin (1/9).
Tidak hanya teknologi, program ini juga menyasar manajemen usaha. Tri Mustika memberikan pelatihan pembukuan sederhana, struktur organisasi, perencanaan bisnis, hingga penyusunan SOP produksi. Semua ini bertujuan agar proses kerja lebih terstruktur, transparan, dan mudah dipantau.
Pendampingan juga dilakukan oleh empat mahasiswa Unsam dari Teknik Mesin dan Pendidikan Biologi, memastikan ilmu teknis dan manajerial terserap sempurna.
Lidi sawit yang telah diolah tidak lagi sekadar limbah. Para peserta dilatih mengubahnya menjadi piring, vas bunga, mangkuk, dan berbagai kerajinan tangan lain dengan nilai jual lebih tinggi. Produk ini kini siap bersaing di pasar, bahkan melalui e-commerce seperti Shopee.
Untuk mendukung pemasaran, Rahmi Meutia, S.E., M.SM memberikan pelatihan fotografi produk dan strategi branding di media sosial. Hasilnya, para perempuan desa kini bisa menampilkan produk mereka lebih profesional dan menjangkau pasar lebih luas.
Kepala Desa Sukaramai Dua, Tri Eryanto, S.Ag, menyambut positif program ini. Menurutnya, kegiatan ini membuka peluang masyarakat untuk mengoptimalkan potensi lokal secara kreatif sekaligus mendukung pembangunan desa.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan Diktisaintek Berdampak dari Kemendiktisaintek, yang mendorong perguruan tinggi aktif dalam pengembangan teknologi, kewirausahaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa.
Dengan pendampingan langsung dosen dan mahasiswa, dari pelatihan teknis hingga strategi pemasaran, program ini berhasil mendorong produktivitas perempuan desa hingga 3 kali lipat, sekaligus mengubah limbah sawit menjadi sumber penghasilan baru yang lebih menjanjikan.







Komentar Via Facebook :