Berita / PSR /
Teken PKS Tiga Pihak, Kebun Sawit Poktan Segoromas Segera Diremajakan
Poktan Segoromas menghadiri penandatanganan PKS tiga pihak penyaluran dana PSR: foto: ist.
Pekanbaru, elaeis.co - Setelah berjuang memenuhi semua persyaratan peremajaan sawit rakyat (PSR) Kelompok Tani Segoromas akhirnya menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tiga pihak bersama Bank BRI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Artinya, program PSR yang diajukan petani tinggal dieksekusi.
Cerita Ketua DPD Samade Bengkalis, Sukanto, kebun milik Kelompok Tani Segoromas di Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, memang sudah seharusnya diremajakan. Pasalnya, produksi kebun sangat rendah. Setiap bulannya kebun hanya menghasilkan 700kg buah sawit per hektarnya.
"Usia tanaman juga sudah tergolong tua dan masuk kategori peremajaan," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (4/3).
Dalam PKS tiga pihak tersebut, kata Sukanto, ada 154,5288 hektar kebun petani yang akan diremajakan. Diperkirakan pelaksanaannya pertengahan Maret mendatang.
"Harapannya dana PSR segera masuk dan dapat dilaksanakan dengan lancar, sehingga dapat terbangun kebun kelapa sawit rakyat melalui program PSR ini. Lalu terjadi peningkatan produksi yang pada akhirnya peningkatan kesejahteraan pekebun bisa tercapai," harapnya.
Usai kebun tersebut diremajakan, tahap selanjutnya yakni penanaman padi gogo pola tumpang sari. Sebelumnya kebun tersebut juga telah dilakukan verifikasi untuk masuk dalam program ketahanan pangan pemerintah tersebut.
"Kemarin sudah dilakukan verifikasi pihak Disbun dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Bengkalis," imbuhnya.
Verifikasi itu dilakukan untuk menentukan lahan yang tepat untuk budidaya padi gogo tersebut. Sebab, kebun tersebut kondisi lahannya ada yang bertanah mineral, gambut dan kilang manis.
"Kalau minat petani pasti tinggi, namun kalau untuk pengetahuan tentang penanaman padi gogo itu, pasti butuh bimbingan. Nah, tetap akan dilakukan pendampingan," ujar Sukanto yang juga merupakan penyuluh pertanian di Desa Muara Dua tersebut.
Untuk potensi, menurut Sukanto, wilayah itu potensial untuk penanaman padi gogo. Terlebih program tumpang sari ini akan menjadi penghasilan alternatif untuk petani dalam melewati proses program PSR.







Komentar Via Facebook :