https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tata Niaga Masih Semrawut, Harga TBS Aceh Barat Tertekan

Tata Niaga Masih Semrawut, Harga TBS Aceh Barat Tertekan

Ketua Apkasindo Provinsi Aceh, Netap Ginting.(Ist)


Aceh, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh bagian barat masih terus tertekan. Padahal wilayah itu memiliki puluhan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi.

Dikatakan Netap Ginting selaku Ketua Apkasindo Aceh, jumlah PKS di Aceh Barat sebanyak 39 unit PKS. Artinya kebutuhan akan PKS untuk menampung hasil kebun kelapa sawit petani masih sangat cukup.

Hanya saja, harga yang ditentukan oleh PKS tidak sesuai dengan harga penetapan dinas perkebunan. Selisih harga kata Netap, bisa mencapai Rp500/kg.

"Yang menjadi masalah adalah rantai pasok yang panjang. Dimana PKS tidak bermitra dengan petani, sehingga petani hanya dapat menjual hasil kebunnya ke pengepul. Kemudian sawit itu baru masuk ke PKS," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (26/8).

Di Aceh Barat terang Netap, tidak ada kebun plasma. PKS juga tidak bermitra dengan petani swadaya, akhirnya petani hanya mengikuti harga yang ditawarkan oleh PKS saja.

"Tata kelola ini yang harus diperbaiki, sehingga pola jual beli antara petani dan PKS saling menguntungkan," paparnya.

"Kita berharap pemerintah tegas melihat kondisi ini. Sebab ada 470 ribu hektar kebun kelapa sawit di Aceh yang menjadi bergantungnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mayoritas adalah kebun swadaya, plasma hanya 1-2% saja," sambungnya.

Sementara jumlah total PKS di Provinsi Aceh mencapai 62 PKS. Selain 39 di pantai barat, 23 PKS ada di pantai timur.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :