Berita / Sumatera /
Target Budidaya Padi Gogo di Aceh Barat Mencapai 280,8 Hektar, Mayoritas di Kebun Sawit
Petani menanam padi gogo dengan pola tumpang sari di kebun sawit yang belum menghasilkan. foto: ist.
Meulaboh, elaeis.co - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menargetkan seluas 280,8 hektar lahan akan dikelola untuk pengembangan padi gogo. Mayoritas lahan tersebut adalah kebun kelapa sawit yang sedang diremajakan.
Lahan tersebut dikelola oleh 149 petani. Saat ini sedang diusulkan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) untuk mendapatkan bantuan budidaya padi gogo.
Jika disetujui pemerintah pusat, penanaman lahan yang diusulkan ini rencana akan direalisasikan pada Mei-Juni 2025 mendatang. Setiap hektar lahan diharapkan mendapat bantuan benih sebanyak 20 kg. Artinya total kebutuhan benih padi gogo mencapai 5.616 kg. Kemudian untuk bantuan pestisida dibutuhkan sebanyak 280,8 liter dan herbisida 561,6 liter.
Ketua DPD I Aspek-PIR Provinsi Aceh, Nasaie, menyambut baik rencana pengembangan padi gogo di Aceh Barat. Menurutnya, sejatinya, petani baik itu petani kelapa sawit maupun petani komoditi lain, sudah sangat familiar dengan padi gogo atau padi lahan kering. Sebab, kebanyakan petani pernah membudidayakannya.
"Untuk lahan yang didata Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Barat itu, memang tidak semua merupakan kebun kelapa sawit. Ada juga kebun atau lahan kering milik masyarakat," ujarnya kepada elaeis.co, Sabtu (25/1).
Kebun sawit itu, lanjut dia, sebagian adalah peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR). "Program tumpang sari padi gogo ini sangat membantu petani. Terutama untuk petani yang tengah melakukan PSR. Ini jadi solusi penghasilan alternatif menunggu kebun kelapa sawitnya berproduksi," paparnya.
"Lantaran petani di sini sudah familiar dengan padi kering, memang sudah ada pangsa pasarnya. Jadi, sebagian bisa dijual ke pengepul dan sebagian lagi dikonsumsi sendiri," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :