https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Target 2030 di Depan Mata, Asian Agri dan Apical Siap Tancap Gas

Target 2030 di Depan Mata, Asian Agri dan Apical Siap Tancap Gas

Asian Agri dan Apical menggelar halal bi halal dan temu media di Pekanbaru. foto: ist.


Pekanbaru, elaeis.co – Momen halal bihalal tahun ini dimanfaatkan oleh dua perusahaan sawit besar, Asian Agri dan Apical, untuk berbagi kabar baik soal kemajuan program keberlanjutan mereka. Dalam acara temu media yang digelar di Pekanbaru, keduanya memaparkan perkembangan terbaru dari inisiatif AsianAgri2030 dan Apical2030 yang telah dijalankan sejak 2022.

Menurut Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications Asian Agri dan Apical, kedua perusahaan terus mengedepankan prinsip keberlanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. Filosofi 5Cs RGE—Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company—menjadi dasar dalam setiap langkah operasional mereka.

“Kelapa sawit bukan hanya soal ekspor atau bisnis semata, tapi juga soal membuka lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup petani, dan bahkan berkontribusi dalam energi terbarukan. Singkatnya, dari dapur sampai avtur,” ujar Prama.

Komitmen Asian Agri tercermin dalam empat pilar utama: Kemitraan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi Bertanggung Jawab.

Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri, menjelaskan bahwa dukungan terhadap petani jadi prioritas utama. Hingga akhir 2024, sebanyak 11 Koperasi Unit Desa (KUD) telah meraih sertifikasi ISPO, setara dengan 49% dari target yang ingin dicapai pada 2025.

Asian Agri juga terus mendorong kemajuan desa sekitar operasionalnya di Sumatra Utara, Riau, dan Jambi. Melalui program pelatihan vokasi, sudah lebih dari 1.700 peserta yang ikut serta, dan UMKM telah tumbuh di 54 desa. Di bidang pendidikan, lebih dari 1.300 paket sekolah telah dibagikan dari target 5.000 murid.

“Kami yakin semua target akan tercapai di tahun 2030, asalkan kita terus bermitra lebih baik,” kata Ivan optimis.

Sementara itu, Apical juga menunjukkan kemajuan nyata dalam program Desa Berkelanjutan (Sustainable Living Villages/SLV). Hingga saat ini, program sudah menjangkau 15 desa—12 di Aceh Singkil dan 3 di Kutai Timur. Di desa-desa ini, masyarakat diberdayakan melalui kegiatan produktif seperti budidaya madu Trigona dan kakao.

Lewat program SMILE yang dijalankan bersama Asian Agri dan KAO sejak 2020, sebanyak 3.489 petani swadaya telah bergabung. Dari jumlah itu, 1.373 petani berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO.

Dalam tiga tahun berjalan, 68% target Apical2030 sudah tercapai. Untuk komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation), Apical mencatat pencapaian 93%, dan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca, perusahaan berhasil memangkas 21% dari target 50% yang ditetapkan hingga 2030. Di sisi inovasi, 87% target inovasi hijau juga sudah tercapai.

“Kami percaya, keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga masa depan petani dan masyarakat,” ujar Hendra Hosea, Sustainability Manager Apical.

Dengan berbagai pencapaian yang telah diraih, Asian Agri dan Apical menegaskan komitmen mereka untuk terus tumbuh secara berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menjaga lingkungan melalui kolaborasi serta inovasi yang berkelanjutan.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :