https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Tankos Sawit Disulap Jadi Material Baterai

Tankos Sawit Disulap Jadi Material Baterai

Tim Departemen Kimia ITS menunjukkan plakat hadiah juara dua di Lomba Riset Sawit 2021 (Surya.co.id)


Jakarta, Elaeis.co - Mahasiswa dari Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil meraih juara dua dalam Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2021 yang digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tiga mahasiswa ITS membuat material baterai dari kelapa sawit.

Tim terdiri dari Wahida Annisa Ermadayanti, Cininta Nareswari, dan Muhammad Salman Al Kahfi, berhasil memanfaatkan limbah tandan kosong (tankos) kelapa sawit sebagai support material elektrokatalisis.

Menurut Wahida, material ini dibuat khusus untuk metal air battery. Yakni jenis baterai yang memanfaatkan oksigen sebagai katoda dan logam sebagai anoda.

“Metal air battery umumnya menggunakan logam platinum. Kelemahan dari logam tersebut adalah ketersediaannya terbatas dan harganya mahal,” kata Wahida, dikutip Surya.co.id.

Ketiga mahasiswa itu lantas mengganti platinum yang digunakan dalam metal air battery dengan mangan dioksida (MnO2). Menurut Wahida, material ini dapat menutupi kekurangan logam platinum mengingat harganya yang lebih terjangkau dan memiliki sifat katalitik yang baik.

Namun penggunaan MnO2 ini juga memiliki kekurangan karena luas permukaannya cenderung rendah. “Itu sebabnya perlu ditambahkan karbon dalam bentuk reduced Graphene Oxide (rGO) dari limbah tankos kelapa sawit,” ungkapnya.

Proses memperoleh karbon rGO dimulai dengan pengeringan limbah tankos kelapa sawit. Kemudian dilakukan proses delignifikasi agar didapatkan ekstrak lignin dari bahan baku tersebut. Lignin yang didapat lantas disintesis menjadi karbon.

“Tak lupa dilakukan uji karakterisasi untuk memastikan apakah karbon yang dihasilkan benar berupa karbon rGO atau tidak,” imbuhnya.

Dikarenakan karbon rGO memiliki sifat konduktivitas yang baik, maka dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai material support elektrokatalisis pada baterai.

Karbon rGO yang dihasilkan dari proses tadi kemudian dikompositkan dengan MnO2 sehingga dapat menutupi kekurangan MnO2. Hasilnya, diperoleh material yang memiliki luas permukaan tinggi serta memiliki sifat elektrokatalisis.

Komposit yang diperoleh lantas diuji aktivitas elektrokimianya menggunakan metode cyclic voltammety (CV). “Kami juga berharap agar riset ini diuji menggunakan metode linier sweep voltammety (LSV) supaya diketahui transfer elektron pada sampel,” jelasnya.

Wahida melanjutkan, kelebihan riset yang dilakukan timnya adalah berhasil memberi nilai tambah terhadap tankos kelapa sawit yang merupakan limbah biomassa berlignin banyak.

Lignin merupakan salah satu limbah yang sulit terdegradasi sehingga dianggap mampu membantu menciptakan energi yang ramah lingkungan.

Mengingat risetnya yang kaya akan manfaat, Wahida dan tim berharap hasil penelitian mereka terus dikembangkan hingga menjadi baterai siap pakai yang memiliki nilai ekonomis.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :