Berita / Nusantara /
Tak Punya Kebun Sawit, CPO Jadi Primadona Ekspor Jatim
![Tak Punya Kebun Sawit, CPO Jadi Primadona Ekspor Jatim](https://www.elaeis.co/foto_berita/2025/01/2025-01-09-tak-punya-kebun-sawit-cpo-jadi-primadona-ekspor-jatim.jpg)
Mendag Budi Santoso dan Menko Pangan Zulkifli Hasan memantau harga dan pasokan bapok di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya. Foto: Kemendag
Surabaya, elaeis.co - Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) mengklaim swasembada pangan dapat menghemat devisa hingga USD 5,2 miliar. Ia menaksir, penghematan itu dapat tercapai jika swasembada untuk empat komoditas, yaitu beras, gula, garam, dan jagung, berhasil dilakukan. Untuk itu, dia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan mendukung penuh upaya swasembada pangan terutama untuk empat komoditas tersebut.
“Apabila swasembada berhasil, bisa menghemat devisa cukup besar. Penghematan ini bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya (penyediaan) pupuk untuk pertanian maupun kebutuhan perikanan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Kamis (9/1).
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir Indonesia mengimpor empat komoditas itu dengan nilai yang cukup besar. Untungnya, pada periode tersebut, tren impor gula dan garam cenderung turun.
Selain di tingkat pusat, pemerintah juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk merealisasikan swasembada empat komoditas itu. Dua hari lalu, digelar rapat koordinasi di Surabaya, Jawa Timur (jatim) membahas sinergi pemerintah pusat dan Pemprov Jatim dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Rapat juga menjadi forum dialog pemerintah pusat dengan para kepala daerah di Jatim untuk menyukseskan swasembada pangan dengan memanfaatkan kelebihan dari kondisi pertanian di Jawa Timur.
Dalam rapat itu, Busan menyoroti sejumlah produk pangan yang mampu menunjukkan keberhasilan swasembada dengan surplus yang diarahkan untuk ekspor. Misalnya, minyak kelapa sawit (CPO) yang pangsa pasar ekspornya secara nasional sebesar 11,2 persen. Sementara di Jawa Timur sendiri, CPO menempati posisi ekspor produk pangan nomor 1 yang diikuti ikan dan ikan olahan, gula, susu, bawang merah, kedelai, jagung, serta daging ayam.
“Untuk Jawa Timur, juga sudah terjadi surplus. Yaitu untuk komoditas CPO, ikan olahan, dan sejumlah komoditas lain. Artinya, sudah banyak contoh komoditas yang sudah swasembada pangan. Sehingga, kalau komoditas yang lain juga akan swasembada, saya pikir itu bisa kita lakukan,” tukasnya.
Selain itu, untuk mendukung penyimpanan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), Kemendag mempersiapkan gudang-gudang program Sistem Resi Gudang (SRG) agar dapat digunakan sebagai penyimpanan komoditas pertanian. Terdapat enam gudang SRG aktif, 17 flat, dan satu silo SRG pada posisi idle (belum beroperasi) di Jawa Timur. Kapasitas total gudang SRG idle di wilayah Jawa Timur mencapai 25.900 ton.
Komentar Via Facebook :