Berita / Sumatera /
Tak Perlu Malu, Petani Sawit Diminta Ambil KUR
Ilustrasi
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu diminta tidak malu mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebab, KUR memang disediakan oleh pemerintah untuk membiayai sektor pertanian, termasuk perkebunan kelapa sawit.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, petani yang kekurangan dana atau membutuhkan modal usaha, seperti untuk membiayai program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dapat memanfaatkan KUR sektor pertanian.
Menurutnya, dana KUR yang dimanfaatkan oleh petani di Bengkulu hingga Juli 2023 lalu baru mencapai Rp 700 miliar. Itupun tidak semuanya diakses oleh petani kelapa sawit, tetapi juga petani subsektor pangan dan hortikultura.
"Padahal harusnya Bengkulu ini bisa mengakses KUR hingga Rp 8 triliun lebih, tapi ini baru Rp 700 miliar. Dan yang mengambilnya bukan cuma petani kelapa sawit," kata Bayu, Minggu (6/8).
Menurutnya, petani kelapa sawit yang mengikuti program PSR bisa mengambil KUR untuk menutupi kekurangan pembiayaan peremajaan yang diberikan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dapat dibiayai dengan KUR yaitu selisih kekurangan dari total. Peserta PSR dapat skema khusus, plafon pinjaman maksimal Rp 500 juta dengan bunga 6% per tahun.
Jangka waktu KUR untuk kredit pembiayaan modal kerja paling lama 4 tahun. Sementara pembiayaan investasi, grace period paling lama 5 tahun. "Jadi, kalau kurang dana dari BPDPKS, petani peserta PSR bisa memanfaatkan KUR khusus," jelasnya.
Dia menilai KUR pertanian sangat membantu petani sawit yang mengikuti PSR. Sebab, selama ini banyak petani kelapa sawit yang kesulitan untuk menutupi kekurangan pembiayaan PSR. "Dana hibah PSR dari BPDPKS sebesar Rp 30 juta per hektare sering tidak cukup karena harga barang terus naik. Dengan adanya KUR khusus, diharapkan PSR bisa terlaksana dengan baik," sebutnya.
Ia meminta perbankan yang menyalurkan dana KUR kepada petani agar mempermudah prosedur pengambilan kredit. "Jangan lagi ada syarat yang menyulitkan para petani kelapa sawit untuk mendapatkan KUR. Bank justru harus membantu petani sawit di Bengkulu, permudah mereka untuk mengakses KUR," tutupnya.







Komentar Via Facebook :