Berita / Serba-Serbi /
Supir Truk CPO Ditemukan Tak Bernyawa di Depan WC di Pabrik Sawit, Diduga Alami ini
Polsek Muara Beliti mengevakuasi mayat supir truk CPO ke rumah sakit. foto: Humas Polres Musi Rawas
Muara Beliti, elaeis.co - Suasana di Pabrik Kelapa Sawit Kenanga Mill PT Evans Lestari di Desa Suro, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, mendadak heboh. Sesosok mayat laki-laki ditemukan tergeletak di depan WC yang berada di belakang warung di area pabrik.
Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Muara Beliti. Tak lama berselang sejumlah personel polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka melakukan pemeriksaan saksi, identifikasi, serta olah TKP.
Dari hasil interogasi diperoleh informasi bahwa identitas mayat adalah Abson Tampubolon berumur 53 tahun. Dia adalah supir angkutan minyak sawit atau CPO PT Fajar Gelora Semesta (FGS) di Km.7 Palembang. Dari KTP-nya diketahui di adalah warga Jalan Swadaya No.19, Kelurahan Talang Keramat, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumsel.
Saat ditemukan, jenazah dengan posisi terlentang memakai celana levis biru, jaket kain merah marun belum dipakai, dan handuk kecil di leher. Di sekitar korban terdapat satu buah senter kepala, sepasang sendal dan bungkusan plastik hitam berisi pakaian basah/kotor usai mandi sekitar pukul 23.00 WIB.
Setelah dilakukan olah TKP, mayat dibawa menggunakan mobil ambulance untuk dilakukan pemeriksaan secara medis di RSUD dr. Sobirin Muara Beliti. Awalnya hanya dilakukan pemeriksaan luar mayat dan tindakan medis lainnya dengan hasil tidak ditemukan adanya belas kekerasan pada tubuh mayat.
Namun jenazah akhirnya dipindahkan ke kamar jenazah eks RS dr. Sobirin Lubuklinggau karena keluar busa dari hidung sebelah kiri dan mulut korban. Tujuannya hendak diotopsi setelah pihak keluarga datang dari Palembang.
Kapolsek Muara Beliti, Iptu Subardi menjelaskan, korban diketahui masuk areal pabrik mengendarai truk tangki CPO kode P519 nomor plat BH 8224 GU bersama rekannya, Joni Haris, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Setelah memarkirkan mobil, dia dan Joni pergi ke warung milik Susilawati dan minta dimasakkan dua bungkus mie goreng telur dan segelas kopi hitam. Sekira pukul 23.00 WIB, Joni kembali ke mobil untuk istirahat sedangkan korban mengatakan mau mandi karena gerah. Sempat diingatkan oleh saksi Joni agar tidak usah mandi karena hari sudah malam, tapi tidak dihiraukan," ungkap Subardi dalam rilis Polres Musi Rawas dikutip Sabtu (2/11).
Saksi Joni dan supir truk CPO lainnya kemudian tidur di areal pabrik. Besok paginya sekitar pukul 06.00 WIB, suami Susilawati, Hengki Herwan membuka warung dan saat akan menyalakan mesin air mendapati korban yang tidak dikenalnya tergeletak di depan WC di belakang warungnya.
Hengki lantas membangunkan Joni dan melapor ke security. Bersama saksi lainnya Joni meletakkan tangannya di dada kiri korban namun tidak ada denyut dan mulutnya mengeluarkan busa.
Disebutkannya, anggota Polsek Muara Beliti yang mengecek barang-barang korban di dalam mobil menemukan satu tas warna hitam berisikan pakaian, kartu pengenal sopir, obat-obatan (Samcofenac 50, Dexymox Forte, Zevask, Aclonac, clindamicin HCl, incidal OD, Erlamycetin), satu bungkus rokok kretek, satu buah HP Nokia, dompet berisi uang Rp 1.128.000, dan SIM BII umum atas nama korban.
“Dugaan sementara, korban meninggal diduga karena penyakit yang deritanya kambuh dan tidak tertolong. Dugaan ini karena ditemukan obat-obatan di dalam tas korban,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :