Bengkulu, elaeis.co - Wakil Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin mengatakan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak di Provinsi Bengkulu salah satu penyebab besarnya cosh angkutan hasil perkebunan di daerah itu. 

Efesiensi ongkos logistik hasil perkebunan kelapa sawit di daerah juga dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur jalan yang membutuhkan perbaikan.

Beban infrastruktur jalan yang setiap hari dilalui kendaraan dengan kapasitas berat turut menghambat proses logistik hasil perkebunan di daerah penghasil sawit.

"Negara wajib memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelaku industri perkebunan yang sudah memberikan kontribusi besar bagi ekonomi nasional di tengah krisis saat ini. Atas nama daerah, kami minta hasil pungutan sawit harus dikembalikan ke daerah penghasil sawit secara proporsional melalui Dana Bagi Hasil (DBH)," kata Sultan, kemarin.

Untuk memastikan ketersedian bio solar B30 bagi kebutuhan logistik hasil perkebunan, Sultan mendorong pemerintah untuk meningkatkan porsi pengunaan CPO bagi kebijakan B30. Jika dibutuhkan sebaiknya mixing biosolar perlu ditingkatkan menjadi B40 atau bahkan B50.

"Dengan biaya logistik yang efisien nantinya, diharapkan harga TBS kembali menggembirakan petani," ujarnya.