Mamuju, elaeis.co - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syamsul Ma’rif, menghadiri Gerakan Penanaman Serentak Agroforestry Pangan Padi Lahan Kering atau Padi Gogo dan Multi Purpose Trees Species (MPTS) di Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju.

Kegiatan penanaman ini merupakan bagian dari optimalisasi pemanfaatan lahan kering dana kawasan hutan secara berkelanjutan yang dilakukan dengan pendekatan pola agroforestry, yaitu dengan mengintegrasikan tanaman pertanian dengan tanaman perkebunan dan kehutanan untuk mencapai manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.

Gerakan Penanaman Serentak Agroforestry Pangan merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan pangan yang kokoh dan mandiri, sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah untuk menjadikan hutan dan perkebunan melalui pengembangan agroforestry sebagai cadangan pangan.

Syamsul Ma’rif menyampaikan, sebagai langkah awal dilakukan penanaman serentak di lahan kering milik Gapoktan Cendana seluas 2 hektar yang berlokasi di Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju.

“Varietas padi gogo yang ditanam adalah Situ Bagendit yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lahan kering dengan menerapkan sistem tanam tumpang sisip atau tumpang sari dengan kelapa sawit,” jelasnya dalam keterangan tertulis Dinas TPHP Sulbar dikutip elaeis.co, Selasa (4/3).

Ia menambahkan, Gerakan Penanaman Serentak Agroforestry Pangan akan diteruskan ke daerah lain dengan melibatkan lebih banyak petani dan perusahaan perkebunan sawit.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Sulbar,” tutupnya.