https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sudahlah Harga Murah, Pengepul Tutup Pula, Lengkaplah Penderitaan Petani

Sudahlah Harga Murah, Pengepul Tutup Pula, Lengkaplah Penderitaan Petani

Warga Desa Sigoppulon, Paluta, Sumut, melakukan pemotongan hewan kurban di kebun sawit. Foto: Ist.


Gunung Tua, elaeis.co - Harga jual tandan buah segar (TBS) sawit di Desa Sigoppulon, Kecamatan Dolok Sigoppulon, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatra Utara, tak kunjung membaik. Saat ini TBS sawit di wilayah itu cuma dihargai Rp 450/kg. 

Hal tersebut membikin Sarman Dongoran, petani sawit swadaya Desa Sigoppulon, merintih. "Sangat sedih karena murah sekali. Kalau begini, kita mau makan apa?" katanya kepada elaeis.co, Selasa (12/7).

Yang membuatnya makin galau, saat ini produksi kebun sawitnya sedang meningkat dibanding sebelumnya. "Tapi pas hasil panen banyak, harga tidak ada. Tak dipanen sayang, dipanen hanya capeknya saja yang dapat," ucapnya.

Tak hanya harga yang murah, menurutnya, pembeli TBS pun belakangan makin sedikit karena sebagian besar pengepul di sana sudah menghentikan sementara usahanya.

"Makanya banyak petani memilih tidak lagi memanen sawit di kebunnya. Petani sawit swadaya benar-benar terpukul. Hasil panen tak laku, sawit tidak dianggap lagi," ujarnya.

Dia sangat menyesalkan pemerintah yang tidak memikirkan dampak sebuah kebijakan terhadap petani.

"Kondisi saat ini akibat kebijakan pemerintah melarang ekspor minyak sawit (CPO), itu tindakan konyol yang tidak berpihak kepada petani kecil," tandasnya.

"Beginilah kalau asal-asalan buat kebijakan, tidak mikir dampak buruknya buat petani kecil macam kami. Ekspor dibuka pun tidak juga membuat harga TBS naik, lalu apa tujuan pemerintah bikin ini? Apa untuk mematikan petani?" katanya kesal.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :