Pekanbaru, elaeis.co - Program Sarana dan Prasarana (Sarpras) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sampai saat ini belum bisa dirasakan oleh masyarakat Riau. 

Para petani dari Desa Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mengaku proses pengurusan bantuan program tersebut cukup ribet. Para petani yang sudah mengajukan bantuan program itu sejak 2021 lalu, hingga kini bahkan berkasnya masih berada di kabupaten. 

"Tahun 2021 kami ajukan. Menurut penjelasan dari dinas, katanya masih proses, harap bersabar dan menunggu. Tapi gak tau sampai kapan nunggunya. Sementara di siak sudah mau cair yang dari BPDPKS," kata salah seorang petani sawit Desa Rambah Muda, Yoko Mujianto kepada elaeis.co, Kamis (3/11). 

Dia mengatakan, bantuan yang diajukan adalah paket untuk perbaikan jalan kebun. Dan sejauh ini, menurutnya seluruh persyaratan yang dibutuhkan telah dipenuhi oleh petani. 

"Terkahir kami konfirmasi ada (kekurangan), tapi sudah dilengkapi kembali bulan lalu. Sekarang Surin nunggu dulu," ujarnya. 

Yoko mengatakan, pihaknya berharap agar proses verifikasi yang dilakukan oleh tim verifikasi, baik di kabupaten, provinsi maupun Ditjenbun bisa lebih dipermudah. Sehingga bantuan yang dibutuhkan petani bisa segera cair. 

"Kami sebagai petani swadaya kelapa sawit sangat berharap kepada instansi terkait agar bisa segera merealisasikan apa yang menjadi ajuan kami. Karena dengan ajuan tersebut sangat berdampak untuk perkembangan ekonomi dan mobilitas para petani sawit. Karena sudah cukup lama kami ajukan dan harapan kami bisa terealisasi segera," harapnya.