Berita / Nusantara /
Sudah Dikucurkan Rp 6,4 Triliun, Realisasi PSR Masih Rendah
Kebun sawit milik petani swadaya di Jambi diremajakan memanfaatkan dana PSR dari BPDPKS. Foto: Febri/Elaeis.co
Jakarta, Elaeis.co - Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melaksanakan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit petani. Masih dibutuhkan kerja keras karena capaian PSR masih belum sesuai harapan.
Sub Koodinator Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, Mula Putra, mengatakan, saat ini ada sekitar 6,9 juta hektar kebun sawit yang dikelola oleh petani. Sekitar 2,8 juta hektar dari luasan itu sudah tidak produktif dan layak untuk di-replanting.
“Ini yang harus menjadi perhatian, yang kita sasar adalah kebun-kebun yang usianya sudah lebih 25 tahun dan itu tersebar di proyek-proyek pemerintah sebelumnya. Seperti program PIR dan program swadaya lain yang telah dilakukan masyarakat,” kata Mula dalam webinar yang diikuti Elaeis.co, Rabu (22/12).
Dia mengatakan, pemerintah memberikan target PSR seluas 180 ribu hektar setiap tahun untuk memperbaiki produktivitas kebun sawit melalui penggantian tanaman yang sudah tua atau hasil panennya sedikit.
“Sejak tahun 2017 hingga 2021, total kebun rakyat yang sudah dan tengah di-replanting melalui program PSR mencapai 249 ribu hektar lebih. BPDPKS telah menyalurkan dana sebesar Rp 6,4 triliun untuk meremajakan kebun sawit rakyat itu,” ungkapnya.
Dia mengakui target PSR yang telah ditetapkan belum bisa dicapai karena berbagai kendala. “Sekali lagi kami dari kementerian membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk bisa mengajak para pekebun agar memanfaatkan program PSR karena bisa membantu memperbaiki produksi dan produktivitas kebun,” sebutnya.







Komentar Via Facebook :