https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

SUCOFINDO Gencar Kampanyekan Sertifikasi Halal Sawit, Peluang Pasar Timur Tengah Terbuka Lebar

SUCOFINDO Gencar Kampanyekan Sertifikasi Halal Sawit, Peluang Pasar Timur Tengah Terbuka Lebar

Kantor SUCOFINDO. Dok.Istimewa


Jakarta, elaeis.co - Indonesia kian serius garap pasar halal dunia. Sebagai bukti SUCOFINDO (Persero) sangat gencar mengkampanyekan sertifikasi halal sawit. Ini akan membuka jalan emas bagi ekspor CPO dan CPKO ke Timur Tengah.

PT SUCOFINDO berkomitmen dalam memperkuat industri sawit Indonesia yang halal dan berdaya saing global. Melalui perannya sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), SUCOFINDO mendorong percepatan sertifikasi halal untuk produk turunan sawit, mulai dari Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Kernel Oil (CPKO), hingga produk olahan turunannya. 

Langkah ini dinilai menjadi kunci untuk membuka peluang besar ekspor ke pasar Timur Tengah dan negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menuju Industri Sawit yang Halal dan Berdaya Saing” yang digelar di Sampit, Kalimantan Tengah, Kepala Unit Halal PT SUCOFINDO, Agus Suryanto, menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar kewajiban regulasi, tetapi juga strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing global.

“Sertifikasi halal untuk produk sawit sangat penting, tidak hanya untuk memastikan keamanan konsumsi masyarakat Muslim, tetapi juga sebagai tiket masuk ke pasar global, terutama Timur Tengah. Pasar ini sangat potensial bagi produk halal, dan sawit Indonesia punya peluang besar untuk menguasainya,” ungkap Agus.

Menurut Agus, proses sertifikasi halal mencakup pemeriksaan menyeluruh, mulai dari bahan baku, kebersihan tempat produksi, pengemasan, hingga distribusi. Hal ini untuk memastikan tidak ada kontaminasi dengan bahan yang diharamkan.

“Yang sering kali luput dari perhatian adalah aspek proses produksi. Misalnya, penggunaan alat produksi harus dipastikan tidak bercampur dengan produk non-halal. Begitu pula dengan penyimpanan dan distribusi, semua harus mengikuti standar halal,” jelasnya.

Melalui layanan inspeksi, pengujian, dan sertifikasi, SUCOFINDO siap mendampingi pelaku industri sawit dalam menyiapkan dokumen halal, audit Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), hingga sosialisasi penggunaan aplikasi SIHALAL.

Perwakilan Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah, Muhamad Rus’an, menegaskan dukungan pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem sawit halal dan berkelanjutan. Pihaknya terus mendorong implementasi Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), penguatan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), serta penyusunan Rancangan Aksi Daerah (RAD) Sawit Berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan industri sawit di Kalimantan Tengah tidak hanya legal, tetapi juga berdaya saing di pasar internasional. Sertifikasi halal menjadi salah satu pintu strategis agar sawit kita lebih diterima di Timur Tengah maupun Eropa,” ujarnya.

 

Data menunjukkan, nilai pasar produk halal dunia diperkirakan menembus USD 2,8 triliun pada 2025. Timur Tengah, dengan mayoritas konsumen Muslim, menjadi salah satu pasar paling potensial. Sertifikasi halal sawit Indonesia akan membuka jalan lebih lebar untuk masuk ke industri makanan, kosmetik, hingga farmasi berbasis sawit di kawasan tersebut.

“Begitu produk sawit kita bersertifikat halal, maka peluang ekspor ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, hingga Mesir akan semakin terbuka. Pasar Timur Tengah tidak hanya butuh minyak goreng sawit, tetapi juga turunan sawit lain seperti oleokimia untuk industri kosmetik dan farmasi,” papar Agus Suryanto.

Sebagai LPH, SUCOFINDO berkomitmen tidak hanya sekadar melakukan pemeriksaan, tetapi juga memberikan pendampingan menyeluruh. Hal ini sejalan dengan kewajiban sertifikasi halal nasional yang sudah diberlakukan penuh sejak 2024 untuk pelaku usaha menengah dan besar di sektor makanan dan minuman.

“Kami ingin pelaku usaha sawit, baik perusahaan besar maupun UMKM, benar-benar siap menghadapi era wajib halal. Dengan sertifikasi halal, produk sawit Indonesia tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional,” tegas Agus.

Lewat kolaborasi multipihak antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga jasa penunjang seperti SUCOFINDO, industri sawit Indonesia diharapkan mampu memenuhi standar halal sekaligus memperkuat citra sawit di mata dunia.

Dengan sertifikasi halal sebagai fondasi, peluang ekspor ke Timur Tengah yang selama ini dikenal sebagai pasar premium bagi produk halal terbuka semakin lebar. Langkah ini tidak hanya mengangkat reputasi sawit Indonesia, tetapi juga memastikan bahwa “emas cair” Nusantara benar-benar menjadi berkah bagi dunia.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :