Berita / Nasional /
Stop Rugi Panen! Kenali Tanda Bibit Sawit Abnormal
Jakarta, elaeis.co – Banyak petani tak sadar bibit sawit mereka tumbuh abnormal. Yuk kenali tanda-tandanya sejak pembibitan agar tanaman tumbuh sehat dan hasil panen tetap maksimal.
Dalam proses pembibitan kelapa sawit, petani kerap menemui bibit yang tumbuh tidak normal. Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), kelainan ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, kekurangan unsur hara, hingga serangan hama dan penyakit. Bila tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat menurunkan produktivitas tanaman di masa depan.
PPKS menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis kelainan pada bibit sawit yang perlu dikenali petani sejak dini. Pertama, tajuk tidak normal, ditandai dengan bentuk pelepah yang pendek atau bengkok. Bibit seperti ini biasanya harus diafkir atau disingkirkan dari kelompok pembibitan agar tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit sehat.
Kedua, bibit kerdil, yang tampak pendek dan memiliki susunan anak daun rapat. Kondisi ini menandakan adanya gangguan fisiologis atau kekurangan nutrisi penting. Bibit seperti ini perlu diperbaiki dengan pemupukan dan perawatan intensif, namun bila tidak menunjukkan perbaikan, sebaiknya juga diafkir.
Jenis kelainan lainnya adalah daun tidak membuka. Bibit seperti ini memiliki ujung anak daun yang lengket dan tidak akan pulih secara alami. PPKS menyarankan agar bibit tersebut segera disingkirkan. Begitu juga dengan bibit berputar, yaitu tanaman yang tumbuh memutar tanpa kembali ke posisi normal.
Selain faktor morfologi, bibit sawit juga rentan terhadap penyakit seperti antraknosa akibat jamur Colletotrichum gloeosporioides. Gejalanya berupa daun mengering dari ujung pelepah. Pada tingkat ringan, bibit masih bisa diselamatkan dengan fungisida sesuai rekomendasi teknis. Sementara plasmolisis terjadi akibat pemberian pupuk yang tidak tepat, biasanya karena pupuk diletakkan di permukaan tanah polibag tanpa diaduk rata. Penyiraman cukup dan tata cara pemupukan yang benar bisa mencegah kondisi ini.
PPKS juga menyoroti serangan Curvularia sp., jamur penyebab bercak daun yang membuat pertumbuhan bibit terhambat. Bila infeksi sudah parah, bibit harus diafkir untuk mencegah penyebaran.
Untuk menjaga kualitas bibit, petani disarankan membeli benih bersertifikat dari lembaga resmi seperti PPKS dan melakukan pengamatan rutin di pembibitan. Perawatan sejak dini akan membantu menghasilkan tanaman sawit sehat, produktif, dan tahan terhadap penyakit.
Dengan mengenali ciri-ciri kelainan bibit sawit dan melakukan tindakan cepat, petani bisa mencegah kerugian besar di masa tanam dan memastikan hasil panen optimal.







Komentar Via Facebook :