https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Stabilkan Harga, Minyak Goreng Kemasan Sederhana Disebar

Stabilkan Harga, Minyak Goreng Kemasan Sederhana Disebar

Ilustrasi minyak goreng pillow pack (bulogmart.bulogjatim.com)


Jakarta, Elaeis.co - Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, produsen minyak goreng dalam negeri bekerja sama dengan pelaku usaha ritel modern akan mengguyur pasar dengan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000. Minyak goreng murah itu akan didistribusikan ke setiap gerai ritel secara nasional.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, langkah itu diambil untuk menekan harga minyak goreng yang ikut terkerek akibat siklus komoditas minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar dunia.

“Melihat kenaikan harga yang demikian tinggi, maka diusahakan jangan sampai menyentuh Rp 20.000 per liter. Sebagai referensi dipakailah minyak goreng kemasan sederhana itu,” katanya dikutip Bisnis.com.

Adapun inisiatif minyak goreng murah itu dikerjakan oleh GIMNI bersama dengan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI). Dua asosiasi produsen minyak goreng itu menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk memastikan minyak goreng didistribusikan dengan patokan harga Rp 14.000 per liter.

“Supaya tidak terjadi spekulasi di pasar tradisional, makanya kita melalui ritel. Ada APRINDO yang menjamin bahwa harga tidak akan dinaikan di atas Rp 14.000,” jelasnya.

Rencananya, program minyak goreng murah itu bakal berlanjut hingga komoditas strategis tersebut kembali normal seusai siklus komoditas CPO. GIMNI memproyeksikan siklus komoditas CPO itu bakal berakhir setelah Semester II tahun 2022.

“Kami akan terus melihat pergerakan harga, kalau harga CPO cost, insurance dan freight (CIF) Rotterdam masih di angka US$1.500, kita masih akan tetap jalan. Target kita sampai di kisaran harga US$1.100 lah,” katanya.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan per 11 November 2021, harga eceran nasional untuk minyak goreng curah sudah berada di posisi Rp 16.500 per liter atau naik mencapai 14,58 persen dari bulan lalu. Di sisi lain, harga minyak goreng kemasan menjadi Rp 18.300 per liter atau naik sebesar 10,91 persen dari bulan lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan, entitas bisnis produsen minyak goreng yang tidak terhubung dengan industri hulu menyebabkan harga komoditas strategis itu mengikuti tren yang ada di pasar internasional.

“Produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan pasar internasional. Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan,” katanya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :