https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Stabilitasi Harga dan Pasokan Minyak Goreng Dipastikan Aman Jelang Nataru

Stabilitasi Harga dan Pasokan Minyak Goreng Dipastikan Aman Jelang Nataru

Rakor membahas harga dan pasokan minyak goreng di Kemendag. foto: Humas


Jakarta, elaeis.co — Menteri Perdagangan, Budi Santoso, memimpin Rapat Koordinasi Nasional Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Minyak Goreng selama Nataru 2024, serta Persiapan Puasa Ramadan dan Idulfitri 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan (kemendag).

Budi menegaskan, pemerintah dan para pemangku kepentingan terus mengawasi dan memantau perkembangan harga dan pasokan minyak goreng di daerah masing-masing. Hal ini diperlukan agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan minyak goreng, khususnya menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

“Kami menggelar rakor untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, agar terjaga dengan baik dalam persiapan menyambut momen Nataru dan Lebaran  2025. Dalam rakor, semuanya berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan di wilayah masing-masing agar harga, distribusi, dan pasokan MINYAKITA dapat terjaga dengan baik,” kata Mendag Budi dalam siaran pers dikutip Ahad (1/12).

Dia menekankan, upaya pengawasan diperlukan untuk memastikan perkembangan harga dan pasokan minyak goreng yang stabil, sehingga stabilitas ekonomi dapat terus terjaga. Pengawasan akan dijalankan bersama-sama oleh Kementerian Perdagangan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan, dan dinas-dinas yang membidangi perdagangan di berbagai daerah.

“Harga MINYAKITA saat ini relatif stabil. Pasokan tidak ada masalah. Pergerakan harga minyak goreng berkolerasi terhadap andil inflasi sehingga perlu upaya bersama antara pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga,” ujar Budi.

Menurutnya, saat ini harga MINYAKITA secara nasional berada di kisaran rata-rata Rp 17.100/liter,  masih di atas HET Rp 15.700/liter dengan gap yang tidak terlalu tinggi. Bahkan, di beberapa wilayah terpantau harga MINYAKITA masih sesuai HET.

“Kenaikan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia timur karena permintaan meningkat. Oleh karena itu, kami sampaikan, daerah-daerah tertentu akan segera mendapat kiriman pasokan sebagai respons tingginya permintaan. Jadi, dari sisi pasokan, tidak ada masalah,” ungkapnya.

Mendag menambahkan, pengawasan akan dilakukan secara intensif ke jaringan distribusi dan melakukan penindakan atas pendistribusian dan HET yang tidak sesuai dengan ketentuan apabila diperlukan. Dia juga mengatakan seluruh stakeholder sepakat untuk berkolaborasi dalam menjaga pasokan MINYAKITA agar tersedia di seluruh Indonesia, sehingga harga MINYAKITA tetap stabil menjelang Nataru.

Turut hadir dalam rapat tersebut yaitu Deputi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian Perindustrian, Bulog, ID Food, pelaku usaha, produsen dan distributor, satgas pangan, serta kepala dinas yang membidangi perdagangan di provinsi, kabupaten, dan kota.

Sementara itu, turut mendampingi Mendag Budi yaitu Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra,  Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang, dan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Rusmin Amin.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :