https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sosialisasi Terkendala, Realisasi Sarpras Minim

Sosialisasi Terkendala, Realisasi Sarpras Minim

Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)


Pekanbaru, elaeis.co - Sarana dan Prasarana (Sarpras) menjadi salah satu program unggulan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. 

Namun sayangnya, hingga saat ini realisasi program tersebut masih sangat minim. Tercatat baru beberapa kelompok tani saja di Indonesia yang sudah merasakannya. Bahkan, Riau sebagai daerah penghasil sawit terbesar, belum ada perannya yang mendapatkan program tersebut. 

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan Provinsi Riau, T Ridwan Putra Yuda mengatakan bahwa saat ini baru tiga kelompok tani yang usulannya diproses. Dia mengakui bahwa memang sosialisasi yang dilakukan pihaknya masih sangat kurang. 

Dikatakannya, dalam melakukan sosialisasi tersebut, pihaknya terpaksa baru bisa melakukannya pada semester kedua setiap tahunnya. Hal ini lantaran biaya operasional Sarpras yang baru bisa dicairkan oleh BPDPKS jelasnya berakhir semester pertama. 

"Bulan 6 itu baru bisa cair dananya dari BPDPKS, karena prosesnya baru dimulai awal tahun. Kita mau sosialisasi juga terkendala di situ. Tapi di semester kedua itu kita kebut semuanya, sosialisasi, verifikasi dan lainnya," kata Ridwan kepada elaeis.co, Selasa (6/12).

Ke depannya, kata Ridwan, pihaknya berharap agar proses pencarian dana operasional itu bisa dapat dicairkan awak tahun. Sehingga seluruh petugas yang terlibat bisa bergerak cepat dan memaksimalkan realisasinya. 

"Kalau awal tahun sudah cair, kita yakin bisa maksimal. Karena tim akan lebih cepat bergerak, sosialisasi dan lainnya," ujarnya.

Komentar Via Facebook :