https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Soal Sawit Berkelanjutan di Siak, Swiss Siap Kucurkan Dana Besar

Soal Sawit Berkelanjutan di Siak, Swiss Siap Kucurkan Dana Besar

Kepala Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Swiss (SECO) untuk Indonesia, Phillip Orga (baju putih).


Siak, elaeis.co - Pemerintah Swiss siap mengucurkan dana untuk program pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Siak, Riau.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Swiss (SECO) untuk Indonesia, Phillip Orga belum lama ini saat melakukan audiensi dengan Pemkab Siak di Zamrud Room, Komplek Perumahan Abdi Praja, Kota Siak Sri Indrapura. 

“Pemerintah Swiss mendukung program Siak Pelalawan Landscape Programme (SPLP) berupa pendanaan,”ujar Phillip Orga didampingi Global UNDP FACS Team United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.

Philip mengatakan, SFCO dan UNDP telah menjalin kerja sama dengan Kementrian Pertanian sejak 2015.

Tujuannya, dalam rangka pembangunan kelapa sawit berkelanjutan dan salah satu output yang dihasilkan dari terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) 2019-2024.

Pelaksanaannya dimandatkan kepada 14 kementerian/lembaga, pemerintah daerah 26 provinsi penghasil kelapa sawit, serta pelaku usaha dan mitra pembangunan melalui kerjasama dengan beberapa mitra pembangunan. 

“Maka, sejak 2022 UNDP dan SECO meningkatkan dukungan dalam pelaksanaan RAN KSB di Kabupaten Siak dan Pelalawan melalui program landskap berkelanjutan Indonesia (SLP) dalam rangka inisiasi pelaksanaan program SLPI. Selanjutnya, kita melakukan kunjungan lapang," kata dia.

Menurutnya, program Landscape berkelanjutan Indonesia (SLPI-SPLP), dapat meningkatkan keberhasilan program RAN KSB di tingkat kabupaten.

"Salah satu bidang yang menjadi fokus kerja sama antara Swiss dan Indonesia adalah kelapa sawit berkelanjutan. Pemerintah swiss akan mendukung pendanaan sebesar Fr 65 juta Franc Swiss (mata uang Swiss). Melalui kerja sama ini nanti ditargetkan dapat membantu pembangunan sawit berkelanjutan di Indonesia,”terangnya.

Dengan dukungan pendanaan itu, Pemerintah Swiss mendukung 30 proyek yang tersebar di Indonesia. Salah satunya komoditas berkelanjutan, edukasi, akses pembiayaan, pariwisata berkelanjutan.

"Kerja sama ini terkait vtrip perdagangan bebas. Salah satu poinnya, mendorong komoditas berkelanjutan dari Indonesia yang bisa di ekspor ke Swiss. Sebagai informasi Swiss bukan merupakan anggota UNI Eropa, kondisi ini, yang membuat Swiss bisa menjalankan kebijakannya dengan lebih bebas. Lewat perjanjian perdagangan bebas ini, nantinya Indonesia bisa mengekspor minyak sawit ke Swiss," pungkasnya. 

Komentar Via Facebook :