https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Soal Produksi Biodiesel, Indonesia Jawaranya di Dunia

Soal Produksi Biodiesel, Indonesia Jawaranya di Dunia

Ilustrasi biodiesel (CNN Indonesia/Andry Novelino)


Jakarta, Elaeis.co - Hingga saat ini Indonesia masih jadi produsen terbesar biodiesel di dunia dengan jumlah produksi mencapai 137 ribu barel minyak per hari. Capaian itu lebih tinggi dibandingkan angka produksi biodiesel Amerika Serikat, Brasil, dan Jerman.

Pada diskusi daring Membedah Urgensi RUU Energi Baru dan Terbarukan yang diselenggarakan CNBC TV di Jakarta, Senin (26/4), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Amerika Serikat memproduksi 112 ribu barel minyak per hari sementara Brasil dan Jerman masing-masing 99 ribu barel dan 62 ribu barel minyak per hari. “Keberhasilan tersebut telah menempatkan posisi Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam pasar biodiesel dunia,” katanya seperti dikutip Republika.co.id dari Antara.

Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel. Indonesia menggunakan minyak sawit mentah atau CPO sebagai bahan baku utama biodiesel. Minyak sawit dipilih karena pembudidayaannya sudah mapan dan Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar ke dua di dunia.

Ilmuwan mencampurkan minyak sawit sebanyak 30 persen ke dalam minyak solar, sehingga menghasilkan produk bernama B30 yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit, mengurangi konsumsi impor bahan bakar minyak, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Dalam kerangka perubahan iklim, Indonesia berkomitmen akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dari business as usual dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030,” kata Airlangga.

Produksi biodiesel di Indonesia telah berjalan cukup panjang. Pada 2008, produksi biodiesel untuk komersial mencapai 630 ribu kiloliter dengan tingkat konsumsi 23 ribu kiloliter. Sebagian besar produksi saat itu berorientasi ekspor.

Setiap tahun angka produksi biodiesel terus mengalami pertumbuhan yang positif. Jumlah produksi biodiesel pada 2016 tercatat mencapai 3 juta kiloliter, lalu meningkat 300 persen menjadi 8,5 juta kiloliter empat tahun berselang.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Eddy Abdurrachman mengatakan, kenaikan harga indeks pasar minyak sawit dari waktu ke waktu telah mengakibatkan harga biodisel cenderung lebih mahal ketimbang harga solar.

“Harga CPO semakin meningkat, sedangkan CPO merupakan bahan dasar utama biodiesel. Akibatnya harga biodiesel relatif tinggi dibandingkan harga solar,” katanya.

Pemerintah memproyeksikan insentif tambahan untuk program mandatori biodiesel pada tahun ini hingga mencapai Rp 46 triliun seiring masih besarnya selisih antara harga minyak mentah dengan harga minyak sawit.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :