https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Soal Pekerja di Sektor Sawit, Indonesia Tak Akan seperti Malaysia

Soal Pekerja di Sektor Sawit, Indonesia Tak Akan seperti Malaysia

Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Syahrul/Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Malaysia beberapa waktu lalu dilaporkan masih kekurangan tenaga kerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Bahkan gara-gara itu, pada Juni 2022 lalu dikabarkan Malaysia kehilangan 57.880 ton buah segar setiap harinya hingga rugi US$ 2 miliar di semester pertama tahun 2022.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, kondisi yang dihadapi Malaysia karena dampak dari masih mewabahnya Covid-19 di negara tersebut.

"Kekurangan tenaga kerja terjadi awal tahun kemarin. Padahal saat ini Malaysia memasuki masa panen puncak," kata Eddy, Senin (3/10).

Namun, diprediksi kasus seperti Negeri Jiran itu kecil kemungkinan terjadi bagi Indonesia. Artinya perkebunan kelapa sawit Indonesia tidak akan kekurangan tenaga kerja.

"Kebun kelapa sawit Indonesia terluas di dunia. Banyak menyediakan lowongan kerja bagi para pekerja. Apalagi bagi mereka yang sudah eksisting di perkebunan," ujar Sekretaris DPW APKASINDO Sumsel, M Yunus berbincang dengan elaeis.co.

Justru yang menjadi kegalauan di sektor perkelapasawitan Indonesia saat ini, makin minimnya pendapatan petani akibat besarnya biaya perawatan kebun.

"Nah, ini yang menjadi kegalauan. Biaya yang harus dikeluarkan merawat kebun besar. Sementara harga TBS rendah," ujarnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :