https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

Serangan Ganoderma Mencapai 8.794 Ha, Begini Langkah Pengendalian oleh Disbun Sulbar

Serangan Ganoderma Mencapai 8.794 Ha, Begini Langkah Pengendalian oleh Disbun Sulbar

Kelapa sawit yang terserang Ganoderma, daun-daun tua mengering kemudian patah membentuk sarung. foto: Ditlinbun Kementan


Mamuju, elaeis.co - Kepala Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Herdin Ismail menggelar rapat khusus membahas perkembangan penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit akibat serangan Ganoderma

Pertemuan ini dilaksanakan Jumat 2 Januari 2024 di Ruang Rapat Disbun Sulbar dihadiri para staf Bidang Perlindungan Tanaman Perkebunan.

Berdasarkan data yang telah dilaporkan melalui aplikasi Sipereda Kementerian Pertanian RI, tren peningkatan intensitas serangan Ganoderma di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Januari 2023 luas serangan mencapai 2.714 Ha dan pada Desember 2023 meningkat hingga 8.794 Ha.

Meski kategorinya masih intensitas serangan ringan, Herdin Ismail menegaskan bahwa penyebaran Ganoderma tidak bisa dianggap sepele mengingat laju infeksi yang sangat cepat. "Harus segera diambil langkah-langkah pengendalian secara komprehensif untuk mencegah semakin meluasnya serangan Ganoderma," katanya dalam rilis Humas Pemprov Sulbar, kemarin.

Dia meminta Bidang Perlindungan Tanaman Perkebunan segera melakukan langkah-langkah pengendalian dalam waktu dekat ini. Termasuk melakukan koordinasi dan pembahasan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mamuju Tengah untuk memperluas langkah pengendalian hingga ke tingkat petani. Juga melakukan identifikasi, pengamatan, pemetaan daerah sebar penyakit Ganoderma di Mamuju Tengah, dan merekomendasikan pelaksanaan sensus oleh petugas kabupaten.

"Gandeng seluruh stakeholder untuk melakukan penanganan penyakit busuk pangkal batang tersebut sebagai upaya pencegahan semakin meluasnya penyebaran yang ditimbulkan serta untuk menjaga kestabilan produksi sawit di Sulbar," pesannya.

Sebelumnya, di tahun 2023 Kepala Bidang Perlindungan Tanaman Perkebunan Disbun Sulbar, Hartati Pawelloi, beserta POPT Dinas Perkebunan Sulbar telah melakukan identifikasi awal penyakit Ganoderma. Tim lantas menganjurkan agar para petani sawit segera membuat parit di sekitar tanaman yang terserang, mengaplikasikan agensia hayati Trichoderma sp. sebagai agen biokontrol, sekaligus mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berlebihan.

Penyakit busuk pangkal batang merupakan penyakit yang mengancam produksi tanaman kelapa sawit, karena dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kematian pada tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ganoderma sp. yang merupakan patogen tular tanah. Ganoderma menyerang akar dan batang tubuh sawit baik itu tanaman tua maupun tanaman muda kemudian mengakibatkan pembusukan pada pangkal batang. Infeksi penyakit ganoderma menyebar melalui spora dan kontak akar.

Ganoderma sp. merupakan salah satu jenis jamur dari suku ganodermataceae yang sangat tersebar luas. Jamur ini biasanya hidup di tanah, memiliki sifat parasitik dan saprophytik yang menarik karena dua peran yang saling bertentangan yaitu efek berbahaya dan bermanfaat. Sebagai parasit tanaman, Ganoderma dapat menyebabkan busuk akar dan batang di perkebunan tanaman tropis dan hutan yang menyebabkan kematian dan kerugian besar. Ganoderma juga dikenal sebagai jamur pelapuk putih yang dapat menyebabkan busuk kayu dengan menghancurkan lignin.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :