Berita / Serba-Serbi /
Sepertiga Pajak yang Dikutip di Riau Bersumber dari Sawit
Ilustrasi (Ist.)
Pekanbaru, Elaeis.co - Kelapa sawit menjadi komoditas utama penunjang pendapatan negara dari sektor pajak di Provinsi Riau.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Riau, Farid Bachtiar, mengatakan, dari total penerimaan pajak di Riau, 33 persennya berasal dari kelapa sawit.
“Jadi, sawit merupakan kekuatan Riau dan kekuatan Indonesia,” kata Farid kepada Elaeis.co di sela peringatan Hari Perkebunan Nasional di Pekanbaru, Selasa lalu.
Dia mengatakan, tingginya harga sawit saat ini juga membuat penerimaan pajak Riau semakin membaik. Itu terlihat dari realisasi penerimaan yang sudah hampir mencapai target.
“Dari target penerimaan pajak 16,48 triliun yang ditetapkan pemerintah pusat untuk Riau, hari ini kita realisasinya sudah mencapai 94 persen dari target. Sudah masuk rangking 10 besar,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Supriadi, mengatakan bahwa kontribusi sawit terhadap negara memang sangat besar mengingat Riau merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia.
“Dengan potensi yang sedemikian besarnya, tentu bukan hal yang aneh kalau kontribusi sawit bagi pajak di Riau ini sudah sampai 33 persen. Karena memang luasan dan produksi kita paling besar,” kata.
Dia mengatakan, saat ini luas perkebunan sawit di Riau mencapai 3,4 juta hektare. Dari luasan itu, 60 persen diantaranya merupakan perkebunan milik petani.
"Yang paling luas sebetulnya adalah kebun milik petani, baik swadaya maupun plasma, kemudian baru disusul oleh teman-teman dari korporasi. Karena itu tak salah kalau dikatakan petani sawit sangat berjasa bagi penerimaan pajak di Riau,” ujarnya.







Komentar Via Facebook :