Berita / Serba-Serbi /
Seperti Pendidikan Lalu Lintas, Sawit Juga Harus Dikenalkan di Sekolah
Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Temanggung, Bambang Irawan (tangkapan layar)
Jakarta, Elaeis.co - Pelajar di tanah air diharapkan bisa menjadi penerus pengembangan industri kelapa sawit berkelanjutan. Untuk mewujudkannya, sawit disarankan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.
Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Temanggung, Bambang Irawan, mengatakan, saat ini pengetahuan para pelajar tentang kelapa sawit masih sangat kurang. Belum semua pelajar, terutama di daerah bukan penghasil, mengenal tanaman sejenis palma tersebut.
“Pengetahuan siswa tentang sawit masih terbatas,” katanya saat mengikuti Palm Oil Edutalk Jawa Tengah di Kota Semarang beberapa hari lalu.
Menurutnya, agar kelapa sawit bisa lebih dikenal oleh para siswa yang akan menjadi penerus untuk mengembangkan sektor tersebut, pemerintah harus membuat kebijakan untuk mengintegrasikan kelapa sawit ke dalam kurikulum.
"Saran saya, perlu ada terobosan bagaimana supaya nanti sekolah-sekolah bisa mengintegrasikan atau mengimplementasikan mengenai kelapa sawit ini ke dalam kurikulum satuan pendidikan masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, mendekatkan sawit ke sekolah bukanlah hal yang mustahil. Apalagi sektor-sektor penting lainnya juga sudah banyak yang diintegrasikan dengan pendidikan.
"Pola semacam ini sudah dilakukan untuk beberapa bidang. Seperti pajak, pendidikan lalu lintas, dan hukum, sudah diintegrasikan dalam kurikulum. Jadi sangat baik apabila masalah kelapa sawit ini juga diintegrasikan ke dalam kurikulum," sebutnya.
"Sawit ini bisa masuk ke dalam beberapa mata pelajaran seperti ekonomi, sejarah, biologi, dan mapel yang lain. Hanya saja ini butuh tindak lanjut bagaimana mengimplementasikan kelapa sawit ini ke dalam kurikulum satuan pendidikan," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :