https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Sepekan ini Harga Sawit di Kalimantan Naik, di Sumatera Malah Anjlok, Ada Apa?

Sepekan ini Harga Sawit di Kalimantan Naik, di Sumatera Malah Anjlok, Ada Apa?

Sekjen Apkasindo Perjuangan, Sulaiman H Andi Loeloe. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Ada fenomena menarik pada penetapan harga TBS sawit pekan ini.  Harga TBS sawit di sentra-sentra utama di Pulau Sumatera mengalami penurunan. Berbanding terbalik, di Pulau Kalimantan harga TBS malah mengalami kenaikan.

Sekjen Apkasindo Perjuangan, Sulaiman H Andi Loeloe mengatakan, naik turun harga TBS sebenarnya hal yang lumrah. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penghitungan harga TBS sehingga harga juga akan berbeda-beda di masing-masing wilayah.

"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan petani atau pelaku industri sawit terkait perbedaan harga TBS. Mulai dari harga pasar Crude Palm Oil (CPO) lokal, indeks K, biaya operasional pabrik kelapa sawit (PKS), hingga kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah," katanya kepada elaeis.co, Jumat (20/12).

Menurutnya, harga CPO dan indeks K selalu berfluktuasi mengikuti harga di pasar global. Semakin tinggi harga CPO, maka harga TBS biasanya akan ikut naik. Namun, salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga TBS adalah Indeks K, yang mengukur kualitas dan hasil perahan minyak dari TBS. Semakin rendah Indeks K, semakin rendah pula harga TBS. Oleh karena itu, kualitas buah yang dipanen sangat menentukan stabilitas harga.

"Biaya operasional PKS, termasuk Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL), juga mempengaruhi harga TBS. PKS di Sumatera, misalnya, mungkin menghadapi biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan PKS di Kalimantan. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan harga TBS antara wilayah tersebut, meskipun harga CPO global tetap sama. PKS dengan biaya tinggi cenderung menawarkan harga TBS yang lebih rendah untuk menutupi pengeluaran mereka," bebernya.

Penyebab lainnya, PKS sering kali melakukan pemotongan terhadap TBS yang dianggap tidak memenuhi standar kualitas. Buah sawit yang tidak segar, busuk, atau berasal dari kebun dengan perawatan yang buruk dapat dikenakan potongan. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab fluktuasi harga TBS, terutama ketika PKS menetapkan standar kualitas yang ketat.

Menurut Sulaiman, pemerintah melalui peraturan daerah dan tim penetapan harga memiliki peran penting dalam menengahi harga TBS. Pemerintah daerah yang aktif berperan dalam penetapan harga akan menjadi penyeimbang antara petani dan pelaku industri untuk menghindari ketidakstabilan harga yang merugikan salah satu pihak.

"Salah satu tantangan yang muncul dalam industri kelapa sawit adalah semakin banyaknya PKS yang tidak memiliki kebun sendiri. PKS jenis ini seringkali mengandalkan pasokan TBS dari pedagang buah. Sering kali, kualitas buah yang diterima lebih rendah, bahkan bisa saja TBS yang diterima sudah busuk atau berasal dari tanaman yang tidak menggunakan bibit berkualitas. Hal ini tentu mempengaruhi indeks K dan menghasilkan rendemen yang lebih rendah, yang pada gilirannya menurunkan harga TBS," paparnya.

Lanjutnya, PKS yang hanya mengandalkan pasokan buah dari petani tanpa melakukan pengelolaan kebun sendiri atau bermitra dengan petani berpotensi merugikan harga TBS secara keseluruhan. Dalam hal ini, rendemen yang rendah akibat kualitas TBS yang buruk bisa mengakibatkan harga TBS dari kebun yang memiliki standar operasi prosedur (SOP) yang baik ikut turun, karena yang digunakan dalam perhitungan adalah harga rata-rata.

"Jadi, stabilitas harga TBS sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor teknis, ekonomi, dan kebijakan. Petani, PKS, dan pemerintah daerah harus saling bekerja sama untuk menjaga kualitas buah dan mendukung kebijakan yang dapat menjamin harga yang adil dan stabil," sebutnya.

"Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga TBS dapat membantu para petani dan industri dalam merencanakan strategi jangka panjang yang lebih baik. Semoga dengan adanya kebijakan yang tepat dan kerjasama yang kuat antar pihak, harga TBS dapat tetap stabil dan menguntungkan bagi semua pihak," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :