Berita / Iptek /
Senyawa Bioaktif dalam Minyak Sawit ini Jadi Harapan Baru Pengobatan Kanker
 
                Ilustrasi
Jakarta, elaeis.co – Harapan baru pengobatan kanker kini muncul dari bahan lokal yang sering dipandang sebelah mata: minyak sawit. Di balik fungsinya sebagai bahan pangan dan industri, minyak sawit ternyata menyimpan senyawa bioaktif bernama tokotrienol, komponen dari vitamin E yang memiliki potensi besar sebagai agen anti-kanker.
Najlatul Khairiyah, mahasiswi Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), tengah mengembangkan penelitian bertajuk Pengembangan Obat Anti-Kanker Berbasis Enkapsulasi Senyawa Bioaktif Minyak Sawit melalui Teknologi Nanoemulsi. Pendekatan ilmiah ini membuka kemungkinan pengobatan kanker yang lebih efektif, aman, dan terjangkau.
“Minyak sawit sering kali hanya dikenal sebagai bahan konsumsi atau industri, padahal di dalamnya tersimpan tokotrienol yang punya aktivitas biologis kuat dalam melawan sel kanker,” ujar Najlatul dalam keterangan yang dikutip Rabu (16/7).
Tidak sekadar mengekstrak tokotrienol, dia menggunakan teknologi nanoemulsi, sebuah teknik pencampuran dua fase yang tidak saling larut seperti minyak dan air dengan skala partikel sangat kecil, bahkan nano.
Dengan metode ini, senyawa aktif menjadi lebih stabil, mudah diserap tubuh (bioavailabilitas meningkat), dan lebih tahan lama dalam sistem tubuh. Nanoemulsi dilakukan menggunakan high shear homogenizer dan formulasi surfaktan yang dipilih secara cermat untuk menjaga kestabilan sistem.
“Teknologi ini bukan hanya membuat senyawa lebih efektif, tapi juga membuka peluang produksi obat dalam bentuk yang efisien dan mudah diaplikasikan,” jelasnya.
Penelitian ini tidak dilakukan Najla sendirian. Ia dibimbing langsung oleh Dr. Mohamad Endy Julianto, dosen UNDIP yang telah lama berkecimpung di bidang teknologi berbasis bahan alam.
Di bawah arahan Endy, Najla tidak hanya difokuskan pada aspek teknis di laboratorium, tetapi juga didorong untuk mengembangkan pendekatan aplikatif agar riset ini dapat dilanjutkan hingga tahap produksi nyata dan bermanfaat langsung bagi dunia medis.
Penggunaan tokotrienol dari minyak sawit dalam bidang farmasi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mendiversifikasi pemanfaatan komoditas unggulannya.
Riset ini juga bisa membantu mengangkat citra sawit di mata dunia dari yang awalnya kontroversial karena isu lingkungan, menjadi bagian dari solusi kesehatan global. Ditambah lagi, potensi nilai tambah ekonominya besar dan bisa menekan ketergantungan pada bahan baku impor.







Komentar Via Facebook :