Berita / Sumatera /
Semua Pabrik Sawit Di Mukomuko Beroperasi Normal, Harga TBS di Atas Rp 2.600/Kg
Pabrik kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko. foto: Diskominfo
Mukomuko, elaeis.co – Aktivitas industri pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali menggeliat normal pasca libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Mukomuko telah membuka operasional secara normal dan menerima pembelian tandan buah segar (TBS) dari para petani lokal. Hal ini membawa angin segar bagi roda ekonomi sektor perkebunan sawit di wilayah tersebut.
“Semua pabrik pengolahan sawit sudah beroperasi kembali dan melayani pembelian TBS dari petani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani SPt, dalam keterangan tertulis Kominfo Mukomuko dikutip Rabu (16/4).
Ia menjelaskan bahwa sejumlah pabrik telah memiliki jadwal buka masing-masing. PT Usaha Sawit Mandiri (USM) menjadi yang pertama memulai operasional pada 3 April 2025 lalu, disusul PT Daria Dharma Pratama (DDP) dan PT Bumi Mentari Karya (BMK) pada 4 April.
Sementara mayoritas pabrik sawit lainnya di daerah ini beroperasi kembali sejak 7 April 2025. Masing-masing PT Surya Andalan Primatama, PT Karya Sawitindo Mas (KSM), PT Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT Mukomuko Indah Lestari (MIL), PT Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), PT Karya Agro Sawitindo (KAS), dan PT Gajah Sakti Sawit (GSS).
“Kami bersyukur aktivitas pengolahan sawit telah kembali normal. Ini sangat penting agar buah sawit milik petani tidak terlalu lama menumpuk dan tetap bisa dijual dalam kondisi baik,” tambah Pitriyani.
Terkait dengan harga, ia menegaskan bahwa pembelian TBS di pabrik-pabrik tersebut rata-rata di atas Rp 2.600 hingga mendekati Rp 3.000 per kilogram. “Tergantung kualitas TBS sawit dan ketentuan yang diberlakukan masing-masing pabrik,” jelasnya.
“Untuk harga pastinya akan kami pantau dan konfirmasi lebih lanjut ke seluruh pabrik. Namun informasi sementara, tidak ada penurunan signifikan dan petani tetap bisa menjual buahnya dengan harga yang layak,” tambahnya.
Pitriyani juga mengimbau petani untuk segera menjual TBS yang telah siap panen, namun tetap memperhatikan kualitas agar diterima baik oleh pihak pabrik.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan agar pelayanan pembelian TBS dari petani tetap lancar. Pemerintah daerah juga berupaya memastikan kestabilan harga dan distribusi sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca-libur,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :