https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sempat Diragukan, Realisasi PAMIGO Sudah di Depan Mata

Sempat Diragukan, Realisasi PAMIGO Sudah di Depan Mata

Andri Yama Putra, Kadis Perkebunan dan Peternakan Kuansing saat memberikan sambutan dalam acara Forum Group Diskusi (FGD) PAMIGO bersama anggota KUD Tupan Tri Bhakti. foto: Hamdan


Taluk Kuantan, elaeis.co - Rencana KUD Tupan Tri Bhakti membangun pabrik minyak goreng (PAMIGO) di Kecamatan Singingi Hilir bukan lagi angan-angan. Proyek ambisius ini ditargetkan akan didirikan tahun 2024 ini menggunakan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui Program Sarana dan Prasarana (Sarpras).

Banyak pihak sebelumnya meragukan terwujudnya rencana pembangunan PAMIGO ini. Bahkan ketika Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Andri Yama Putra, membawa usulan pembangunan PAMIGO ke Kementerian Pertanian, pihak Direktorat Jenderal Perkebunan (ditjenbun) sempat meragukannya.

Menurut Andri, pihak Ditjenbun khawatir apakah PAMIGO ini nantinya bisa berjalan sesuai dengan harapan setelah didirikan. 

Saat koordinasi tahap dua dengan Ditjenbun, Andri sekuatnya menepis keraguan itu dengan argumen tidak selayaknya suatu objek dinyatakan gagal atau berhasil padahal belum dicoba. 

"Nah, inilah salah satu faktor yang menyebabkan progres program ini sedikit terlambat, khususnya peninjauan lokasi oleh vendor. Meskipun begitu, alhamdulillah tahapan demi tahapan akhirnya membuahkan hasil sesuai harapan pekebun anggota koperasi," katanya dalam Forum Group Discussion (FGD) PAMIGO yang digelar di Gedung Pertemuan Desa Simpang Raya, Senin (13/5).

Menurutnya, kepercayaan Ditjenbun merekomendasikan dana hibah sarpras kepada daerah berjuluk 'Kota Jalur' ini tentunya berkat dorongan semua pihak. 

"Saat ini masih ada yang skeptis dan mencoba 'mengganggu' agar pabrik tersebut tidak terealisasi. Tapi saya yakin apabila pekebun sawit diberi peluang untuk mencoba, pasti bisa naik kelas. Yang tadinya hanya sebagai penyuplai bahan baku, kini mengoperasikan pabrik sendiri dengan adanya PAMIGO," tambahnya.

Dijelaskannya juga, anggota koperasi merupakan petani warga sekitar yang perlu dorongan secara profesional sebagai wujud kepedulian pemerintah menuju keberhasilan hilirisasi sektor sawit.

Menyoal potensi pasokan buah, Andri merinci ada sekitar 289 ribu hektar lebih perkebunan sawit milik petani swadaya maupun kemitraan di Kecamatan Singingi Hilir. "Jadi soal bahan baku tidak lagi kelimpungan apabila PAMIGO dioperasikan," ungkapnya.

 

Komentar Via Facebook :