Berita / Bisnis /
Gejolak Harga
Seluruh Pabrik Sawit di Provinsi ini Bakal Didemo
Ketua DPD Asosiasi SAMADE Kabupaten Sarolangun, H. Evi Suherman. (Dok. Pribadi)
Jambi, elaeis.co - Petani sawit swadaya yang tergabung dalam DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Jambi berencana menggelar unjukrasa ke seluruh pabrik pengolahan sawit yang ada di bebagai kabupaten di Jambi.
Bahkan, mereka juga bakal menutup paksa semua pabrik sawit tersebut.
"Kalau mereka, pabrik-pabrik sawit itu, tetap saja memberlakukan harga pembelian tandan buah segar (TBS) jauh di bawah harga yang sudah ditentukan Dinas Perkebunan Jambi, maka rencana kami itu akan kami lakukan," kata Evi Suherman kepada elaeis.co, Rabu (4/5/2022).
Ia adalah seorang petani sawit sekaligus Ketua DPD Asosiasi SAMADE Kabupaten Sarolangun. Evi Suherman juga tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP).
Saat ini Evi Suherman dan pengurus SAMADE Sarolangun sedang mematangkan rencana itu, termasuk berkomunikasi dengan pihak DPW Asosiasi SAMADE Provinsi Jambi yang dipimpin H. Suroso.
Pihaknya berupaya agar aksi unjukrasa itu bisa dilakukan pada pekan depan.
Ditanya tentang kemungkinan pada pekan depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mencabut kebijakan larangan ekspor jika stok migor dan bahan baku migor sudah melimpah, Evi Suherman bilang hal itu tentu kabar baik.
"Kalau larangan ekspor itu dicabut dan mendongkrak harga pembelian TBS petani, tentu kami bakal batalkan unjukrasa itu. Tapi jika larangan ekspor sudah dicabut tapi pabrik tetap saja merendahkan harga TBS, ya kami bakal mendemo pabrik sawit yang ada di Jambi," kata Evi Suherman.
Sekretaris SAMADE Sarolangun, Nur Sahid, mendukung 100 persen rencana aksi unjukrasa tersebut.
"Saya pastikan kalau buah eksternal (produksi petani sawit -red) tidak bisa masuk, maka semua pabrik sawit bisa tutup kena demo kita," tegas Nur Sahid.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak DPW SAMADE Jambi untuk membicarakan kemungkinan aksi unjukrasa ini.
SAMADE Sarolangun, kata Nur Sahid, juga sedang wait and see dengan kebijakan terbaru dari pemerintah.
"Kita lihatlah dulu tanggal 9 Mei nanti, apakah Pak Presiden Jokowi jadi mencabut aturan kebijakan larangan ekspor migor dan bahan baku migor," tegas Nur Sahid.







Komentar Via Facebook :