https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

Selesai Disusun, RAD-KSB Diharapkan Tuntaskan Persoalan Sawit di Boalemo

Selesai Disusun, RAD-KSB Diharapkan Tuntaskan Persoalan Sawit di Boalemo

Penjabat Bupati Boalemo, Dr. H. Sherman Moridu. foto: Humas


Tilamuta, elaeis.co — Penjabat Bupati Boalemo, Provinsi Gorontalo, Dr. H. Sherman Moridu, menutup seluruh rangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi dan Perumusan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Kabupaten Boalemo Tahun 2024-2026.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pj. Sekda Boalemo, Rahmat Biya MM, Kepala Bapppeda Boalemo, Srijun Tasman Dangkua SP, Sektetaris DPKP, Nunung Wijayanti, Sekretaris BPKAD, serta para camat.

Pada kesempatan itu Sherman menekankan pentingnya kelapa sawit sebagai komoditas strategis yang memiliki peran besar dalam pembangunan nasional. Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki tutupan lahan kelapa sawit hingga 16.381.959 hektar, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 833/KPTS/SR.020/M/12/2019.

“Dengan luasan tersebut, kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar 3,5% dan mampu mengentaskan kemiskinan bagi sekitar 10 juta orang menurut data dari Kemenko Perekonomian tahun 2020. Kontribusi ini didukung oleh kinerja ekspor yang terus meningkat, baik dari minyak sawit mentah (CPO) maupun berbagai produk turunannya seperti biodiesel dan oleochemical,” sebutnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (17/10).

Meski demikian, keberlanjutan industri kelapa sawit nasional masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya berkaitan dengan bagaimana meningkatkan komitmen para pihak yang terlibat dalam pembangunan kelapa sawit untuk menyinergikan prinsip berkelanjutan 5P (People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership) dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya dan ekologi. Masalah seperti inilah yang menjadi fokus utama dalam penyusunan RAD-KSB Kabupaten Boalemo.

"RAD-KSB Kabupaten Boalemo yang telah disusun mencakup berbagai rencana kerja untuk mencapai keberlanjutan industri sawit. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kapasitas pekebun, penyelesaian status dan legalisasi lahan, serta pemanfaatan kelapa sawit sebagai energi baru terbarukan," paparnya.

Lebih lanjut, dia menjabarkan bahwa komponen utama dalam penerapan RAD-KSB meliputi penguatan data, peningkatan koordinasi dan infrastruktur, pengelolaan lingkungan, tata kelola perkebunan, penyelesaian sengketa, serta percepatan pelaksanaan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan akses pasar.

"Penerapan RAD-KSB di Kabupaten Boalemo diharapkan dapat mengatasi masalah seperti tumpang tindih lahan, memperbaiki tata kelola sawit, termasuk kebun plasma, serta meningkatkan produktivitas sawit. Penerapan ini akan diikuti dengan proses monitoring, evaluasi, dan pelaporan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan kinerja pelaksanaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," tukasnya.


 

Komentar Via Facebook :