Berita / Iptek /
Selama ini Dianggap Limbah, Gliserol Diolah Jadi ini untuk Naikkan Nilai Tambah
Gliserol yang dihasilkan dari tiga jenis tanaman. foto: Republika/Adinda Pryanka
Jakarta, elaeis.co - Dosen Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Iman Abdullah PhD berhasil meraih dukungan pendanaan Grant Riset Sawit Tahun 2023 bidang bioenergi yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dia mengajukan proposal penelitian berjudul “Peningkatan Nilai Tambah Gliserol melalui Reaksi Dehidrasi-Oksidasi menjadi Asam Akrilat”.
Iman mengatakan, gliserol merupakan produk turunan dari industri sawit yang hingga saat ini pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. "Gliserol memiliki nilai jual yang rendah, atau bahkan hanya dianggap sebagai limbah," katanya lewat keterangan resmi FMIPA UI dikutip Minggu (20/8).
Dia menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan katalis heterogen berbasis Cu/Ag dan sistem reaksi konversi gliserol untuk mendapatkan kondisi reaksi optimum serta pengembangan reaksi pada skala yang lebih besar. "Keunggulan penelitian ini yaitu katalis berbasis Cu memiliki biaya produksi lebih murah dibanding katalis-katalis berbasis logam mulia," ungkapnya.
Sebagai penghasil sawit terbesar di dunia, maka ketersediaan gliserol di industri sawit Indonesia sangat melimpah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk dapat meningkatkan nilai tambah gliserol, salah satunya konversi menjadi asam akrilat.
Iman menjelaskan, asam akrilat merupakan monomer yang sangat penting dalam pembuatan berbagai jenis polimer serta memiliki aplikasi dan pemanfaatan yang luas. "Namun untuk dapat mengkonversi gliserol menjadi asam akrilat, dibutuhkan suatu katalis bifungsional yang mampu memberikan persen yield dan selektivitas yang tinggi," jelasnya.
Penelitian ini berlangsung selama dua tahun. Dalam jangka waktu tersebut, Iman dan tim yang terdiri dari dosen dan peneliti Departemen Kimia FMIPA UI yaitu Dr Yuni K. Krisnandi dan Dr Rahmat Wibowo akan berkolaborasi dengan tim peneliti dari Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yakni Fatimah TresnaPratiwi MEng, Maharani Dewi MSc, Khairil Amri MT, serta Palupi Tri MEngSc.
"Kami melakukan riset mulai dari preparasi katalis dan studi kondisi reaksi, hingga pengembangan reaksi pada skala yang lebih besar menggunakan reaktor BSTR. Reaksi konversi gliserol menjadi asam akrilat yang terdiri dari dua tahap dapat dilakukan pada satu reaktor secara sekaligus (one pot reaction), reaksi juga dilakukan pada kondisi mild,” paparnya.
Dekan FMIPA UI Dede Djuhana PhD berharap hasil penelitian ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh industri kelapa sawit, pemerintah, dan masyarakat. "Baik sebagai acuan dalam pelaksanaan pengembangan industri kelapa sawit dan produknya, maupun sebagai landasan regulasi guna keberlanjutan industri kelapa sawit yang lebih baik,” tukasnya.
Grant Riset Sawit merupakan salah satu program BPDPKS yang dilaksanakan rutin setiap tahun sebagai komitmen dalam meningkatkan kemajuan industri kelapa sawit. Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan BPDPKS merupakan salah satu diantara upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional. Semakin banyak hasil penelitian yang diberikan akan berdampak positif terhadap produk kelapa sawit Indonesia di pasar global.







Komentar Via Facebook :