Berita / Serba-Serbi /
Sekolah Vokasi Undip Siap Gembleng Penerima Beasiswa Sawit Jenjang S1 dan S2
Kuliah tamu dengan narasumber Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro di Sekolah Vokasi Undip. foto: ist.
Semarang, elaeis.co - Dalam rangka inisiasi kerja sama antara Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (undip) dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) bersama Program studi Rekayasa Perancangan Mekanik (RPM) mengadakan Kuliah Tamu dengan Tema “Hilirisasi Komoditas Perkebunan dan Tantangan ke Depan”. Kegiatan ini mengundang narasumber Dirjen Perkebunan Kementan yang diwakili oleh Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro MSc.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Didik Ariwibowo, MT dari Prodi RPM ini diikuti para mahasiswa kedua prodi dengan antusias dan ramai dengan tanya jawab. Isu yang paling menarik dalam kuliah tamu ini terkait program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Bagus menyampaikan bahwa ada 2 fokus kegiatan utama untuk SDMPKS. Yaitu berupa beasiswa tingkat vokasi dan tingkat sarjana (S1) program studi/minat kelapa sawit. Serta pelatihan teknis, pelatihan manajerial, pelatihan kewirausahaan, dan pelatihan bagi petani sawit lainnya.
Ketua Prodi TRKI Sekolah Vokasi Undip, Mohamad Endy Julianto MT mengatakan, inisiasi kerjasama ini tidak lepas dari pengembangan program SDMPKS tersebut yang membutuhkan calon mitra pendidikan kompeten atau terampil di bidang sawit dan derivatnya.
“Prodi TRKI & RPM Vokasi Undip adalah salah satu perguruan tinggi yang dipilih oleh Direktorat Jenderal Perkebunan karena kompetensi dosen dan tendik di samping semua dosen juga sebagai asesor kompetensi. Prodi kami kebetulan sesuai dengan program pengembangan SDMPKS yang digulirkan oleh Dirjen Perkebunan,” jelas Endy melalui keterangan resmi Humas Undip dikutip Selasa (10/10).
Kesesuaian program SDMPKS ini didasari pada kurikulum di TRKI yang sudah menerapkan Dual System dengan konsentrasi pada 3 mata kuliah pilihan. Diantaranya Oleopangan dan Oleokimia sawit yang berjenjang. "Sehingga jika program ini terealisasi, harapannya ke depan Prodi TRKI Vokasi Undip akan menjadi pionir dan kompetensi sistim pendidikan dan pelatihan Oleopangan & Oleokimia di Indonesia," tukasnya.
Sementara Ketua Prodi RPM Sekolah Vokasi Undip, Sri Utami Handayani MT, menilai program ini sangat luar biasa karena bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, profesionalisme, kemandirian, dan daya saing stakeholder kelapa sawit.
"Juga meningkatkan kemampuan teknis, manajerial, kewirausahaan stakeholder kelapa sawit. Oleh karenanya Prodi RPM mendorong sepenuhnya supaya program beasiswa kelas kerjasama berbasis sawit ini bisa terealisasi di Sekolah Vokasi Undip," ucapnya.
Saat ditanya kapan program tersebut bisa terealisasi di Vokasi Undip, Endy menyebut bahwa pelaksanaan secara detail saat ini masih dalam proses. Hal ini masih tergantung dari hasil seleksi oleh pihak penilai dan verifikator SDMPKS.
"Beberapa tahapan yang harus dilalui meliputi seleksi dan penetapan lembaga pendidikan oleh BPDPKS, pengumuman, seleksi, identifikasi kebutuhan dan verifikasi, rekomtek, penetapan peserta penerima beasiswa pendidikan SDMPKS, dan konfirmasi kehadiran peserta," paparnya.
Perkembangan terakhir tentang kelanjutan rencana kerja sama ini cukup menggembirakan. Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Budiyono bersama timnya sudah melakukan pemaparan dan diskusi di hadapan Dirjen Perkebunan Kementan, Direktur Perlindungan Perkebunan, Direktur Tanaman Kelapa Sawit & Aneka Palma, serta Direktur Penyaluran Dana BPDPKS beserta jajarannya. Pemaparan ini berlangsung di Kantor Dirjen Perkebunan Kementan di Jakarta.
“Pembahasan sudah mulai mengerucut tentang pengembangan program SDMPKS seperti pengembangan Kelas Kerja sama berbasis Sawit S1 terapan TRKI, S1 terapan RPM, S2 terapan TRKI, penyelenggara pelatihan dan penelitian inisiatif,” pungkas Budiyono.







Komentar Via Facebook :