https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit Tak Masuk, ini 10 Komoditas yang Banyak Diusahakan Petani di Lampung

Sawit Tak Masuk, ini 10 Komoditas yang Banyak Diusahakan Petani di Lampung

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis. foto: ist.


Bandar Lampung, elaeis.co - Hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tahap 1 menunjukkan di Provinsi Lampung terjadi kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) dan penurunan jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) jika dibandingkan dengan hasil ST2013.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis menyampaikan, jumlah RTUP di Provinsi Lampung ada sebanyak 1.332.187 rumah tangga, naik 8,62% dari tahun 2013 yang sebanyak 1.226.455 rumah tangga. Sedangkan jumlah usaha pertanian hasil ST2023 di Provinsi Lampung sebanyak 1.372.352 unit yang terdiri atas 1.371.783 unit UTP.

"UTP 2023 turun 3,34% dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 1.420.607 unit," sebutnya dalam rilis BPS Lampung dikutip Kamis, (7/12).

"Rasio UTP terhadap RTUP di Provinsi Lampung sebesar 1,03, turun 0,13 poin dari tahun 2013 yang sebesar 1,16," tambahnya.

ST2023 juga mencatat jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) di Lampung sebanyak 216 unit, naik 74,19% dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 124 unit. Sedangkan jumlah Usaha Pertanian Perorangan Urban Farming di Provinsi Lampung ada sebanyak 363 unit dan jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) pada tahun 2023 terdapat 353 unit, atau naik 182,40% dari tahun 2013 yang sebanyak 125 unit.

"Pada ST2023 ini BPS juga mencatat jumlah petani milenial yang berumur 19–39 tahun ada sebanyak 337.487 orang, atau sekitar 25,18% dari petani di Provinsi Lampung," imbuhnya.

BPS Provinsi Lampung mencatat, 10 komoditas terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan (UTP) yaitu ubi kayu, padi sawah inbrida, kambing potong, ayam kampung biasa, sapi potong, kopi, karet, pada sawah hibrida, jagung hibrida, dan kelapa. Sedangkan kelapa sawit banyak diusahakan oleh perusahaan berbadan hukum.

Parlindungan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran pelaksanaan ST 2023 mulai dari awal pelaksanaan sampai dengan diseminasi.

"Hasil pencacahan ST2023 tahap 1 adalah hasil kolaborasi dari berbagai pihak dalam memperkuat basis data pertanian nasional. Data yang dihasilkan adalah karya kita bersama yang sangat bermakna untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani," tukasnya.

“Diharapkan kolaborasi ini tidak berhenti pada penyediaan data pertanian secara komprehesif, tetapi juga dapat menjadi langkah awal penyempurnaan tata kelola data pertanian nasional dan data pertanian di Propinsi Lampung,” tambahnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :