Berita / PSR /
Sawit PSR di Simpang Katis Panen Perdana di Usia Tanam 32 Bulan, Segini Hasilnya
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, melakukan panen perdana sawit PSR di Desa Celuak. Foto: Prayogi J
Koba, elaeis.co – Kerja keras anggota Kelompok Tani Suka Makmur selama 32 bulan terbayar. Kamis (30/11), sawit yang mereka tanam di Desa Celuak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dipanen perdana.
Kelompok tani ini melakukan penanaman tepatnya pada 17 April 2021 lewat Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Masing-masing petani mendapatkan hibah Rp 30 juta dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman langsung turun memanen sawit dengan cara mendodosnya. Kegiatan panen perdana dipusatkan di Kebun Sarnubi, salah satu peserta PSR.
“Alhamdulillah, dulu kita bersama-sama ke sini untuk menanam, sekarang sudah panen. Inilah bentuk kesungguhan dari apa yang kita niatkan dan lakukan dengan baik. Jadi janganlah kita hanya bisa berharap untuk mendapat sesuatu yang baik. Harus berusaha dulu, baru diiringi dengan doa,” katanya dalam keterangan resmi Diskominfosta Bangka Tengah, Jumat (1/12).
Di sela kegiatan panen perdana ini, Algafry juga membagikan rekomtek (rekomendasi teknis) PSR dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan, Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), bantuan jalan produksi, serta pestisida untuk membasmi organisme penganggu tumbuhan (OPT).
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah akan selalu memberikan dukungan yang terbaik untuk masyarakat baik itu di bidang pertanian dan lainnya.
“Kita juga terus memantau harga sawit, melakukan koordinasi dengan pusat terkait pupuk, hingga pembuatan jalan produksi perkebunan di 12 kelompok tani. Dan ini semata-mata hanya untuk membantu masyarakat. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat serta Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bersama stakeholder dapat merealisasikan harapan-harapan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala DPKP Bangka Tengah, Dian Akbarini menjelaskan, secara keseluruhan hingga tahun 2023, Kabupaten Bangka Tengah telah berhasil mendapatkan total rekomtek dari Ditjenbun seluas 658,772 Ha yang terdiri dari 11 gapoktan (gabungan kelompok tani).
Ia juga mengatakan, di umur 32 bulan berat janjang rata-rata tandan buat sawit (TBS) dari pekebun yang menjadi peserta PSR sekitar 4,0 – 4,5 kg/tandan.
“Didapatkan produktivitas rata-rata per hektar per sekali panen bisa mencapai 400 kg. Ini menunjukkan bahwa kegiatan PSR ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit, juga mampu meningkatkan pendapatkan pekebun,” jelasnya.
Dian yang juga Ketua Tim Teknis Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) Kabupaten Bangka Tengah mengatakan, Bangka Tengah sebagai daerah penghasil kelapa sawit juga akan mendapatkan dana bagi hasil (DBH) Kelapa Sawit yang nantinya akan dialokasikan untuk kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan serta untuk kegiatan lainnya.
“Salah satunya yaitu pendataan lahan perkebunan kelapa sawit rakyat yang outputnya berupa pemberian Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya (STDB). Pada tahun 2023 ini juga terdapat 140 pekebun penerima STDB yang dibagikan secara simbolis pada panen perdana ini,” tuturnya.







Komentar Via Facebook :