https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit PSR Baru Berapa Kali Panen, Saldo Rekening Petani Sudah Rp 6 Milyar

Sawit PSR Baru Berapa Kali Panen, Saldo Rekening Petani Sudah Rp 6 Milyar

Anggota KUD Makarti Jaya mengumpulkan hasil panen. foto: PTPN V


Pekanbaru, elaeis.co - Ribuan batang sawit di lahan seluas 697 hektare di Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, belum genap berusia 36 bulan. Namun tanaman sawit muda yang dikelola KUD Makarti Jaya tersebut mampu menghasilkan hingga enam ribu ton tandan buah segar (TBS).  

Alhasil, pundi kelompok tani yang beranggotakan 366 petani tersebut pun kian tebal. Ketua KUD Makarti Jaya, Tujimin mengatakan, penjualan hasil panen yang tersimpan di rekening di bank mencapai Rp 6 miliar. 

"Alhamdulillah, tanaman kami yang baru diremajakan tiga tahun lalu memberikan hasil luar biasa. Hasil penjualan TBS-nya saat ini disimpan di rekening Bank Riau Kepri Syariah Ujung Batu," katanya melalui keterangan resmi Humas PTPN V, kemarin.

Dia mengisahkan bahwa para petani KUD Makarti Jaya merupakan petani yang mengikuti program transmigrasi dengan perkebunan pola inti rakyat (PIR) pada 1986 silam. PTPN V ditunjuk pemerintah menjadi bapak angkat bagi ratusan petani yang berasal dari Pulau Jawa tersebut. 

Ia mengakui bahwa PTPN V memiliki pengalaman yang sangat baik dalam pengelolaan kebun sehingga kemitraan yang terjalin selama 30 tahun kembali dilanjutkan melalui keikutsertaan para petani dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) PTPN V.  

"Dulunya kebun kami merupakan kebun yang dibangun oleh pemerintah dengan pola PIR dengan Bapak Angkat PTPN V. Tak dipungkiri, dalam mengelola kebun kami, PTPN V sangat berpengalaman dan hal inilah yang membuat kami percaya untuk menggandeng PTPN V saat mengikuti program PSR," tuturnya. 

Dalam pelaksanaan PSR, PTPN V menyodorkan beragam program ekstensi seperti penerapan single management, program padat karya atau cash for works, hingga jaminan produktivitas di atas rata-rata nasional. 

"Berkat pendampingan yang baik, sawit kami bisa panen di usia 28 bulan, padahal normalnya 36 bulan atau tiga tahun. Dari sisi produktivitas, TBS yang dihasilkan juga 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional untuk tanaman usia muda," paparnya. 

Dia menyampaikan terima kasih kepada Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara dan CEO PTPN V atas asistensi selama pelaksanaan Program PSR yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.

"Inilah bukti nyata pembinaan berkelanjutan dan kemitraan yang setara. Banyak sekali dukungan yang diberikan bahkan pengetahuan dan transfer ilmu yang diberikan oleh Manajemen PTPN V kepada kami sehingga sampai dengan saat ini tanaman kami dapat tumbuh subur," tukasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :