https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit Liar Babat Habis DAS Bangka Selatan, Anggota DPRD Ini Murka! 

Sawit Liar Babat Habis DAS Bangka Selatan, Anggota DPRD Ini Murka! 

Anggota DPRD Babel Rina Tarol.(Ist)


Jakarta, elaeis.co - Sawit liar makin menggila di Bangka Selatan. Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan pangan warga dibabat habis, bikin Anggota DPRD Babel Rina Tarol murka dan tegas menantang pihak terkait.

Amarah memuncak dari Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rina Tarol, saat mendapati fakta memilukan: sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang seharusnya menjadi sumber air baku persawahan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan justru dibabat habis dan ditanami kelapa sawit oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Rina dengan nada tinggi menegaskan, apa yang terjadi di lapangan adalah bentuk pengkhianatan terhadap upaya negara menjaga ketahanan pangan.

“DAS itu dibalik, yang arahnya ke bendungan sumber air, diputar, dibuang ke laut, ke sungai kepoh. Sampai hati kalian menghancurkan itu semua?” seru Rina dalam rapat bersama perusahaan perkebunan sawit di Ruang Banmus DPRD Babel, Senin (22/9).

Rina menyebut, perkebunan sawit di Bangka Belitung sudah menguasai ribuan hektare lahan. Namun, mirisnya, kerakusan itu justru melanggar aturan dan menyingkirkan kebutuhan dasar masyarakat.

“Kami minta pengusaha sedikit berempatilah ke masyarakat. Kamu sudah untung banyak, menguasai ribuan hektare lahan Bangka Belitung. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban,” tegas Politisi Golkar itu.

Lebih jauh, Rina mengungkapkan bahwa bukan hanya DAS yang terdampak. Sejumlah lahan di Desa Bikang dan Desa Rias yang berstatus Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) juga ditanami sawit, padahal jelas dilarang oleh undang-undang.

“Itu KP2B, bersurat lah, jelas tidak boleh. Ada aturannya, ada UU sumber daya air yang mengatur. Tapi kenyataannya tetap dihancurkan. Memang agak aneh Bangka Belitung ini, banyak orang sakti, tidak tersentuh hukum,” sesalnya.

Rina mengingatkan bahwa pembabatan DAS untuk sawit bisa memicu konflik sosial di Bangka Selatan, apalagi masyarakat setempat menggantungkan hidup dari pertanian dan air baku yang kini terganggu.

“Jangan sampai ini jadi konflik sosial. Desa Serdang sampai Desa Pergem itu DAS sumber air baku petani yang kalian hancurkan. Sungai Kemis juga, aliran airnya dibalik. Kasihan petani, mereka hanya untuk makan saja. Berempatilah!” pinta Rina dengan suara lantang.

Srikandi Golkar itu juga menyentil keras Dinas Pertanian agar tidak tutup mata. Menurutnya, diam saja sama saja membiarkan aturan dilanggar dan masyarakat makin terpuruk.

“Jangan diam saja Dinas Pertanian. Kalau tidak sanggup, lebih baik mundur! Tugas kalian memastikan DAS dan KP2B tidak dihancurkan,” tegasnya.

Kasus Bangka Selatan ini menambah deretan panjang persoalan sawit liar yang mencaplok lahan kritis, termasuk kawasan sumber air. Rina mendesak agar pihak berwenang menindak tegas oknum-oknum yang nekat menanam sawit di lokasi yang seharusnya dilindungi.

“Ini bukan sekadar soal lahan, tapi soal masa depan petani dan pangan masyarakat Bangka Belitung,” tandasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :