Berita / Internasional /
Sawit Indonesia Bebas Tarif di Pasar Rusia dan Belarus, Siap Banjir Dollar!
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut, pasar EAEU sangat menjanjikan.
Jakarta, elaeis.co – Ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan produk turunannya bakal menikmati bebas tarif masuk Rusia hingga Belarus.
Kesepakatan ini menyusul rencana penandatanganan Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Eurasia Economic Union (EAEU), yang dijadwalkan 20 atau 21 Desember 2025.
FTA ini membuka peluang emas bagi Indonesia. Tidak hanya CPO, sejumlah komoditas unggulan lain seperti alas kaki, udang, karet alam, biji kopi mentah, sutra, hingga minyak atsiri juga akan menikmati pembebasan tarif.
Bahkan, beberapa produk seperti mentega, lemak kakao, bubuk kakao, hingga ekstrak kopi mendapat tarif nol persen penuh melalui Tariff Rate Quota (TRQ).
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut, pasar EAEU sangat menjanjikan. “Itu pasarnya cukup bagus, terutama untuk produk sawit dan turunannya,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (15/12).
Dengan FTA ini, proses ekspor Indonesia ke Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarus, dan Kyrgyzstan bakal lebih mudah, cepat, dan tentu lebih menguntungkan.
Selain itu, beberapa komoditas lain mendapatkan eliminasi tarif secara bertahap dalam 3–10 tahun, termasuk tekstil, ikan dan produk perikanan, kayu, furnitur, mesin listrik, produk makanan dan minuman, hingga bahan kimia dasar.
Artinya, peluang ekspor Indonesia ke kawasan EAEU akan makin luas, sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Data menunjukkan, pada 2024 total perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia mencapai 4,1 miliar dolar AS, dengan ekspor sebesar 1,5 miliar dolar AS, naik 36 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan impor Indonesia dari kawasan tersebut turun 4 persen menjadi 2,4 miliar dolar AS. Angka ini membuktikan bahwa potensi keuntungan dari pasar EAEU sangat besar.
Kesepakatan ini juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir sawit terbesar dunia, sekaligus mendukung strategi hilirisasi dan industrialisasi produk pertanian.
Dengan tarif nol persen, para pelaku industri sawit diprediksi akan makin agresif mengekspor, dan tentu nilai devisa bakal melonjak drastis.
Singkatnya, sawit Indonesia kini bukan sekadar komoditas lokal, tapi pintu gerbang menuju pasar global yang super menguntungkan.
Dari kebun sawit di Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi, minyak sawit siap mengalir ke Rusia dan Belarus, membawa cuan besar dan memperkuat ekonomi nasional.







Komentar Via Facebook :