https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Sawit Dorong Pertumbuhan Penyaluran Kredit di Kaltim

Sawit Dorong Pertumbuhan Penyaluran Kredit di Kaltim

Perkebunan kelapa sawit di Kaltim. Foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co – Penyaluran kredit perbankan di Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan IV 2024 mengalami pertumbuhan yang cukup positif. Sektor pertanian menjadi motor penggerak utama dan mencatatkan pertumbuhan signifikan di saat sektor pertambangan dan industri mengalami perlambatan.

Berdasarkan data Bank Indonesia Kaltim, kredit untuk sektor pertanian pada triwulan IV 2024 tumbuh 2,81 persen (year-on-year/yoy). Periode triwulan sebelumnya sektor ini sempat mengalami kontraksi sebesar 3,08 persen (yoy).

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, lonjakan kredit sejalan dengan meningkatnya produksi kelapa sawit yang memasuki masa panen raya (peak crop) pada periode IV 2024.

“Sektor pertanian, khususnya kelapa sawit, menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di Kaltim,” ungkapnya dalam rilis dikutip Senin (26/5).

Di sisi lain, sektor pertambangan dan industri mengalami kontraksi masing-masing sebesar 9,36 persen (yoy) dan 3,50 persen (yoy) pada periode IV 2024. Perlambatan itu sejalan dengan penurunan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kedua sektor tersebut.

“Sektor pertambangan dan industri masih menjadi penyumbang utama kredit di Kaltim, namun pertumbuhannya melambat,” jelasnya.

“Meski demikian, pangsa kredit sektor pertambangan masih signifikan, mencapai 21,53 persen dari total penyaluran kredit di Kaltim,” sambungnya.

Pertumbuhan kredit sektoral di Kaltim diiringi oleh risiko kredit yang terjaga rendah. Tingkat Non Performing Loan (NPL) di sektor pertanian tercatat hanya 0,10 persen. “Sementara sektor pertambangan dan industri pengolahan juga menunjukkan NPL yang rendah, masing-masing 0,42 persen dan 0,14,” ungkap dia.

“NPL di sektor konstruksi juga terjaga rendah, sebesar 2,89 persen, masih di bawah ambang batas 5 persen,” lanjutnya.

Data-data tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit di Kaltim secara umum masih baik, di tengah dinamika pertumbuhan sektoral yang beragam. Pertumbuhan kredit di Kaltim diperkirakan akan terus berlanjut pada triwulan berikutnya, seiring dengan perbaikan ekonomi global dan domestik.

Namun, perlambatan sektor pertambangan dan industri perlu diwaspadai, mengingat kontribusi signifikan kedua sektor tersebut terhadap perekonomian Kaltim.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :