https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Sawit Dorong Peningkatan Nilai Ekspor Kalteng

Sawit Dorong Peningkatan Nilai Ekspor Kalteng

Pabrik minyak kelapa sawit di Kalteng. foto: dok. SSMS


Palangkaraya, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kalimantan Tengah (kalteng) selama Oktober 2024 mengalami kenaikan signifikan dibanding bulan sebelumnya. Komoditas utama ekspor Kalteng adalah batu bara, minyak kelapa sawit, bijih zirconium, niobium dan tantalum.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, mengatakan, peningkatan nilai ekspor Kalteng terjadi pada seluruh kelompok komoditas kecuali pada kelompok bahan bakar mineral yang mengalami penurunan sebesar US$80,23 juta atau turun 28,93 persen, kelompok komoditas garam, belerang, kapur sebesar US$0,17 juta atau turun 10,97 persen dan kelompok komoditas ampas sisa industri makanan sebesar US$0,35 atau turun 22,15 persen.

"Peningkatan nilai ekspor terbesar terjadi pada minyak sawit atau CPO dan turunannya yang masuk kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar US$30,22 juta atau naik 190,30 persen. Disusul oleh kelompok bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$2,51 juta atau naik 23,88 persen," paparnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (10/12).

Dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY), sejumlah golongan barang mengalami penurunan nilai ekspor yang cukup besar pada Oktober 2024.

Penurunan nilai ekspor YoY terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani nabati senilai US$17,89 juta atau turun 27,96 persen. Diikuti oleh kelompok kayu dan barang dari kayu yang mengalami penurunan nilai ekspor sebesar US$14,00 juta atau turun 74,39 persen. 

Sebaliknya, beberapa kelompok golongan barang mengalami peningkatan dan yang terbesar adalah kelompok karet dan barang dari karet senilai US$5,40 juta atau naik 335,40 persen.

"Dilihat secara kumulatif, nilai ekspor pada periode Januari-Oktober 2024 turun sebesar US$833,74 juta turun 20,42 persen dibanding nilai ekspor pada periode Januari-Oktober 2023," ujarnya.

Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor sejumlah kelompok barang. Kelompok bahan bakar mineral mendominasi penurunan ini dengan penurunan senilai US$547,71 juta atau turun 17,64 persen. 

Penurunan nilai ekspor juga terlihat pada seluruh kelompok kategori, kecuali pada kelompok karet dan barang dari karet yang mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$6,95 juta atau naik 22,20 persen.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :