https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Lika-Liku Kelapa Sawit

Sawit Dituduh Dalang Deforestasi, Benarkah?

Sawit Dituduh Dalang Deforestasi, Benarkah?


Jakarta, elaeis.co - Belakangan orang mulai melek dengan isu deforestasi. Sebab penggundulan hutan ini dianggap sebagai dalang perubahan iklim dan meningkatnya gas rumah kaca. 

Sayang, isu deforestasi ini langsung dialamatkan pada kelapa sawit. Sawit dituding sebagai dalang penggundulan hutan itu.  

Oleh tudingan tadi, sederet syarat pun  dibebankan kepada kelapa sawit kalau mau melenggang ke pasar luar negeri, khususnya Eropa dan Amerika. 

Selain musti berhadapan dengan European Green Deal yang di dalamnya ada Renewable Energy Directives (RED), Indirect Land Use Change (ILUC), dan Forest and Ecosystem Risk Commodities (FERC), sawit juga harus dibekali sederet sertifikat sustainable. Salah satunya adalah Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO)

Beban-beban semacam ini menurut Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014, Bayu Krisnamurthi adalah sesuatu yang tidak fair disaat sertifikat berkelanjutan tidak banyak dipersoalkan pada tanaman minyak nabati selain sawit. 

Sebegitu parahkah dosa kelapa sawit pada keberlangsungan kehidupan di permukaan bumi? "Tuduhan itu salah alamat dan bahkan boleh dibilang mengada-ada," kata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Indonesia, Tungkot Sipayung saat berbincang dengan elaeis.co, beberapa waktu lalu. 

Delapan tahun kata Tungkot PASPI melanglang buana memburu hasil-hasil penelitian internasional tentang sawit. 

Salah satu hasilnya adalah milik Robert Henson, seorang ahli ekofisiologi asal Oklahoma City, Amerika Serikat. 

Dia melakukan penelitian kelapa sawit di Malaysia, hasilnya kemudian dia rilis dalam jurnal 'The Rough Guide to Climate Change'. 

Henson mendapati bahwa satu hektar hutan alam hanya bisa menyerap 42,4 ton karbon per tahun sementara sawit 64,5 ton. Lantas kalau hutan alam bisa menghasilkan oksigen 7,1 ton per hektar per tahun, sawit justru bisa menghasilkan 18,7 ton per hektar pertahun.  
   
Itu baru peran kelapa sawit memberikan kebaikan kepada alam. Lalu ada pula hitung-hitungan yang disodorkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bahwa total luas kebun kelapa sawit di dunia hanya 28 juta hektar. 

Sementara luas lahan Soybean sudah mencapai 122 juta hektar. Sunflower 25 juta hektar, Rapeesed 36 juta hektar.   

"Dari pemanfaatan lahan saja sudah jauh lebih hemat kelapa sawit. Soybean yang seluas itu, hasilnya cuma 45,8 juta ton. Sementara sawit Indonesia yang 16,38 juta hektar, menghasilkan 65 juta ton. Jadi ini semua sebenarnya hanya persaingan dagang saja," kata Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga.


Berita ini adalah hasil pengeditan pada pukul 16:22 WIB. 
 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :