Berita / PSR /
Sawit Diperebutkan Dunia, PSR Jadi Jawaban Produksi Maksimal
Ilustrasi - Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dok.elaeis
Jakarta, elaeis.co - Permintaan sawit Indonesia terus melonjak, baik untuk pangan, energi, maupun ekspor, membuat bahan baku ini kian diperebutkan pasar global. Salah satu langkah strategis untuk menjawab tantangan ini adalah melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menekankan bahwa keberhasilan PSR hanya dapat terwujud melalui sinergi antara perusahaan, petani, dan pemerintah. Program ini tak sekadar meningkatkan produktivitas, tetapi juga berperan dalam ketahanan pangan dan energi nasional.
“PSR menjadi kunci untuk menjaga daya saing sekaligus kontribusi bagi ketahanan pangan dan energi. Kolaborasi semua pihak sangat penting agar inisiatif ini berkelanjutan,” ujar Jatmiko, Selasa (9/9).
Sementara itu, menurut Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), R. Azis Hidayat, dalam lima tahun terakhir produksi sawit nasional stagnan bahkan menurun. Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya tingkat peremajaan pohon sawit yang sudah tua dan tidak produktif.
Berdasarkan data 2017, terdapat sekitar 2,8 juta hektare sawit tua yang seharusnya diremajakan. Diperkirakan, hingga 2025, luasannya meningkat menjadi lebih dari 3 juta hektare.
“Data tanaman tua perlu terus diperbarui, karena realisasi PSR sejauh ini masih relatif kecil. Percepatan program menjadi penting agar pasokan sawit bisa mencukupi kebutuhan domestik dan ekspor,” kata Azis.
Dengan meningkatnya permintaan sawit di dalam negeri dan luar negeri, percepatan PSR menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit, memastikan pasokan bahan baku pangan, energi, dan menjaga posisi Indonesia di pasar global.
PSR juga dinilai sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan industri sawit Indonesia, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi petani, pemerintah, dan sektor industri. Kebun tua yang diremajakan akan kembali produktif, menambah pasokan, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar internasional.







Komentar Via Facebook :