Palembang, elaeis.co – Penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan pada Januari 2025. Pendorong utamanya adalah penerimaan pajak dari sektor perkebunan, terutama komoditas kelapa sawit dan karet, dengan kontribusi sekitar 27 persen dari total penerimaan pajak daerah.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Pembelajaran Balai Diklat Keuangan Palembang, Muhamad Octariyaddi mengatakan, penerimaan pajak Sumsel meningkat 27,9 persen dibandingkan periode sebelumnya. Meningkatnya penerimaan ini ditunjang oleh implementasi sistem pajak terbaru (core tax) yang mulai diterapkan awal tahun 2025 serta penyesuaian skema perpindahan penerimaan Wajib Pajak (WP) cabang yang kini langsung masuk ke WP Pusat.

“Kinerja positif ini ditopang oleh setoran pajak dari industri perkebunan, khususnya kelapa sawit dan karet. Implementasi core tax dan peningkatan aktivitas usaha turut berkontribusi terhadap kenaikan penerimaan pajak,” jelasnya dalam pernyataan resmi dikutip, Sabtu (15/3).

Selain sektor perkebunan, peningkatan penerimaan Sumsel juga didukung oleh kenaikan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). “Naik signifikan sebesar 81,4 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh perbaikan layanan Badan Layanan Umum (BLU) serta meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global,” sebutnya.

Dari sektor bea cukai, tren pertumbuhan juga masih menunjukkan angka positif, terutama didorong oleh peningkatan ekspor dan impor. Realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp 39,42 miliar dengan komoditas ekspor utama berupa produk CPO. “Kinerja bea keluar tumbuh 335,97 persen secara tahunan, didorong oleh kenaikan Harga Patokan Ekspor (HPE) pada Januari 2025,” terangnya.

Diharapkan sektor perkebunan dan volume ekspor terus berkembang agar ketahanan ekonomi yang ditorehkan Sumsel di awal tahun 2025 bisa terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.