Jakarta, Elaeis.co - Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada triwulan II 2021 menunjukkan tren positif. Pertumbuhannya naik 10,81 persen (Yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsyid, salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di daerahnya naik di tengah pandemi Covid-19 karena komuditas kelapa sawit.

"Ekonomi Kalbar naik, rahasianya karena kita punya sawit," kata Munsyid dalam video wabinar yang ditengok Elaeis.co, Minggu (19/9).

Munsyid tidak menampik bahwa kehadiran industri kelapa sawit telah mewarnai ekonomi Kalbar. Jika dihitung-hitung, sumbangan Kalbar atas pajak ekspor CPO dan PKO dari Januari-Juli saja sudah mencapai Rp1,2 triliun. 

"Itu dari biaya keluar (BK) Rp225 miliar, dan duit pungutan ekspor/dana sawit sebesar Rp945 miliar. Totalnya hingga Juli, duit yang dikelola BPDPKS dari Kalbar sebesar Rp1,2 triliun," kata dia.

Itu baru sampai Juli. Jika dirunut dari hasil ekspor CPO tahun lalu mencapai 4.965.488 ton, duit yang dihasilkan dari Januari-Juli itu, tidak sampai 10 persennya. Sebab total ekspornya baru 373.895 ton.

"Tentu kita berharap, sampai akhir tahun ini hasilnya lebih tinggi. Melihat perkembangan Januari-Juli, saya optimis itu bisa tercapai. Apalagi harga TBS dan CPO saat ini lagi bagus-bagusnya. Untuk harga rata-rata per kilogram, CPO Rp10.117,64 dan TBS Rp2.266,63," terangnya.