https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Saree Ulos Manfaatkan Limbah Pertanian Jadi Wastra Batak Bernilai Tinggi

Saree Ulos Manfaatkan Limbah Pertanian Jadi Wastra Batak Bernilai Tinggi

Juliana Sianturi, founder Saree Ulos. foto: ist.


Jakarta, elaeis.coLimbah pertanian seperti sawit, rami, batang pisang, dan nanas, ternyata bisa disulap menjadi kain mewah bernilai tinggi. Di tangan kreatif Juliana Sianturi, founder Saree Ulos, bahan-bahan yang kerap dianggap tak bernilai itu menjelma menjadi songket ulos ramah lingkungan dengan harga selembar mencapai Rp9 juta.

Juliana, yang menjadi peserta Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta International Convention Center pada 7–10 Agustus 2025, mengaku mulai berkecimpung di dunia tenun dengan tekad memberdayakan perajin Danau Toba sekaligus melestarikan wastra Batak agar bisa dinikmati semua kalangan.

“Ini kami aplikasikan ke songket ulos agar dapat dinikmati bukan hanya oleh masyarakat Batak, tapi juga semua kalangan,” ujarnya, Sabtu (9/8).

Saree Ulos saat ini bermitra dengan 50 penenun di kawasan Danau Toba. Mereka mendapatkan upah jasa tenun serta insentif 10% dari harga kain yang terjual, sehingga kesejahteraan perajin ikut terangkat.

Keunikan produk ini menarik minat banyak pihak, termasuk eksportir Indonesia yang rutin mengirim wastra ke pasar Eropa dan Amerika. Juliana pun optimistis kain alami dari limbah pertanian bisa menjadi daya tarik global sekaligus melindungi produk lokal dari gempuran kain impor.

Juliana berharap pemerintah mendukung upaya pengembangan mesin pengolah limbah pertanian menjadi benang berkualitas. Menurutnya, ketersediaan peralatan yang memadai akan mempercepat produksi dan memperluas jangkauan pasar.

“Kain alami berbahan limbah pertanian ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga menjadi identitas budaya yang bisa dibanggakan,” pungkasnya.

Dengan inovasi Saree Ulos, limbah yang semula dianggap tak bernilai kini menjadi songket ulos mewah yang mengangkat martabat perajin sekaligus melestarikan warisan budaya Batak di panggung dunia.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :