Bengkulu, elaeis.co - Kerangka seekor Gajah Sumatera ditemukan di kawasan Hutan Produksi Air Rami, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Gajah betina ini ditemukan mati oleh Tim Patroli Konsorsium Bentang Alam Seblat pada Selasa (13/9). Hingga kini belum diketahui secara persis penyebab tewasnya hewan dengan nama latin elephas maximus sumatranus tersebut.

Namun kuat dugaan, penyebab matinya mamalia dilindungi ini akibat perubahan kawasan hutan produksi menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian gajah ini. Namun kondisi hutan di sana memang mengkhawatirkan. Perambahan di mana-mana. Kawasan dijadikan perkebunan sawit sangat marak. Jadi, dugaan kita sementara ini karena itu," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Said Jauhari kepada elaeis.co, Kamis (15/9).

Perambahan kawasan Hutan Produksi Air Rami memang telah lama terjadi. Elaeis.co pun pernah beberapa kali memberitakan perusakan kawasan hutan tersebut.

Bahkan, dari penelusuran elaeis.co di lokasi, kawasan itu telah banyak dijadikan kebun sawit hingga diperjual-belikan secara ilegal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Harganya bervariasi, dari Rp15-20 juta per hektare.

"Betul. Ada ribuan hektare lahan kawasan sudah diperjual-belikan secara ilegal. Kami juga menemukan alat bukti sejumlah kuitansi jual beli yang dilakukan beberapa oknum. Temuan itu sudah kami laporkan ke dinas," kata Said.

Total luas hutan produksi di bawah tanggung jawab KPHP Kabupaten Mukomuko ini, 78.315 hektare yang terbagi dalam tujuh kawasan. Namun sekitar 70 persen sudah porak-poranda akibat perambahan jadi kebun kelapa sawit.

"Gara-gara itu, rusaklah habitat gajah. Jadi dugaan kita, matinya gajah tadi karena perusakan kawasan hutan," pungkasnya.